Liputan6.com, Jakarta - Setiap manusia pasti mengalami masalah hidup. Ada masalah yang ringan, ada pula yang terasa begitu berat dan rumit hingga tampak mustahil untuk diselesaikan.
Dalam menghadapi situasi tersebut, banyak orang merasa buntu dan tidak tahu harus berbuat apa. Mereka mencari berbagai cara, tetapi tetap tidak menemukan jalan keluar.
Advertisement
Pendakwah Muhammadiyah Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan bahwa ketika seseorang menghadapi masalah yang sangat rumit, ada amalan-amalan tertentu yang bisa menjadi wasilah untuk mempermudahnya.
Advertisement
"Bila Anda punya permohonan yang rumit, yang kata orang mustahil dilakukan, maka carilah amalan-amalan yang tidak biasa, yang tidak mudah untuk dikerjakan," ujar UAH.
Dalam ceramahnya yang dirangkum dari kanal YouTube @bangkit_channel, UAH menegaskan bahwa kunci dari dikabulkannya doa adalah melakukan amalan yang jarang dikerjakan oleh orang lain.
"Misalnya, ketika orang lain sedang tidur, kita bangun malam untuk tahajud. Saat orang lain asyik makan, kita memilih untuk berpuasa sunnah. Ketika orang sibuk membaca berita, kita justru membaca Al-Qur’an," jelasnya.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Inilah Jalan Keluarnya
Ia kemudian mengutip ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang mencari jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ٣٥
yâ ayyuhalladzîna âmanuttaqullâha wabtaghû ilaihil-wasîlata wa jâhidû fî sabîlihî la‘allakum tuflihûn
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung." (QS. Al-Ma'idah: 35)
Menurut UAH, ayat ini menunjukkan bahwa setiap muslim harus meningkatkan takwa dan mencari jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah agar harapan dan doa mereka dikabulkan.
Orang yang ingin mendapatkan pertolongan Allah tidak bisa hanya berdiam diri tanpa usaha. Harus ada pengorbanan dalam bentuk amalan yang tidak biasa dilakukan oleh kebanyakan orang.
Misalnya, orang yang menginginkan kelapangan rezeki bisa memperbanyak sedekah. Seseorang yang menginginkan ketenangan hati dapat meningkatkan bacaan Al-Qur’an dan dzikirnya.
Advertisement
Bersungguh-sungguh dalam Ibadah
Bahkan dalam kehidupan para nabi dan ulama terdahulu, mereka selalu mengandalkan ibadah sebagai cara menghadapi masalah yang besar.
UAH mengingatkan bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha seorang hamba yang sungguh-sungguh berjuang di jalan-Nya.
Mereka yang bersungguh-sungguh dalam ibadah akan merasakan keajaiban dalam hidupnya, karena Allah selalu menepati janji-Nya.
Ketika doa terasa belum dikabulkan, bukan berarti Allah tidak mendengar, tetapi bisa jadi Allah sedang menyiapkan sesuatu yang lebih baik.
Kadang kala, seseorang merasa doa mereka lambat terkabul, padahal Allah sudah mengabulkannya dalam bentuk lain yang lebih bermanfaat.
Oleh karena itu, UAH mengajak setiap muslim untuk terus berusaha dan tidak menyerah dalam berdoa serta meningkatkan kualitas ibadah.
Dengan begitu, setiap masalah yang datang tidak akan menjadi beban yang menyesakkan, melainkan sebagai jalan untuk lebih dekat kepada Allah.
Sebab, semakin besar ujian yang dihadapi, semakin besar pula peluang seseorang untuk mendapatkan pertolongan dan kemuliaan dari Allah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
