Liputan6.com, Jakarta Nico Siahaan. Anda tentu masih ingat dengan nama kondang presenter televisi ini. Nico, begitu ia akrab disapa memang sangat terkenal dengan kuis-kuis dan acara besar stasiun televisi sebagai host atu presenter. Tetapi jika Anda ingat-ingat, pria kelahiran Bandung, 19 Juni 1970 tersebut kini jarang nongol di layar kaca. Kemana perginya presenter kuis Kata Berkait itu?
Dalam sebuah kesempatan, Nico bertandang ke Liputan6.com dan sempat bercerita kepada redaksi. Nico membenarkan bahwa dirinya sudah tak lagi berada di garis dunia presenter dan hiburan tanah air.
"Sudah nggak (tidak lagi berkecimpung di dunia presenter dan hiburan). Saya sudah selesaikan dengan berat hati, pas dari 1993 sampai kemarin 2014, sudah hampir 25 tahun. Kalau kita menghitung sudah 20 tahunlah jadi pembawa acara," aku Nico, Senin (9/6/2014).
Apa alasannya? Pria bernama asli Junico BP Siahaan tersebut mengatakan jika lingkungannya sudah tak senyaman dulu. Nico akhirnya menyadari bahwa dirinya harus melakukan sesuatu hal yang lain saat ini. Pada saat itulah gerbang dunia politik sepertinya merupakan alternatif lain baginya untuk tetap berkarya.
"In the meantime, saya pikir keinginan terlibat di dunia politik lebih tinggi. Dengan sistem demokrasi yang tinggi saya pikir mungkin tempat saya di sini. Saya sudah cukup bekerja sebagai presenter, saya harus melakukan yang lain. Ya orang bekerja pasti kan ada passionnya, kalau kemarin tinggi di hiburan, sekarang ketertarikan bidang politik lebih tinggi. Kita bisa mengawasi pemerintahan, kalau dulu cuma nyampah di media sosial terus marah-marah, sekarang bisa dengan cara yang lebih baik," jelas Nico panjang lebar.
Peraih Panasonic Awards pada 2001 untuk kategori Pembawa Acara Musik Favorit dan 2007 untuk kategori Pembawa Acara Kuis Favorit tersebut mengatakan jika saat ini ia telah menjadi anggota DPR dari 560 orang yang disahkan oleh KPU.
Nico tinggal menunggu hari pelantikannya pada 10 Oktober mendatang. Rencananya Nico ingin mengurusi komisi 10 tentang pendidikan dan kebudayaan bangsa.