Liputan6.com, Jakarta Setiap era musik punya ikonnya masing masing. Solois wanita dari masa ke masa datang silih berganti.
Ada yang beruntung sempat mengecap masa keemasannya, namun tak sedikit pula yang hanya numpang lewat di industri musik. Berikut ini ulasan tentang ratu pop Indonesia dari masa ke masa.
Era 60-an : Titiek Puspa
Di era ini belum banyak pelaku industri hiburan khususnya di industri musik. Hanya segelintir nama nama yang hit pada saat itu seperti Koes Plus dan Dara Puspita.
Satu satunya solois wanita yang eksis di era ini mungkin hanya Titiek Puspa. Selain sebagai penyanyi, dia juga dikenal sebagai pencipta banyak karya hits. Beberapa hitsnya yang memorable adalah Kupu-Kupu Malam, Marilah Kemari, Bimbi, dan masih banyak lagi.
Advertisement
Era 70-an: Hetty Koes Endang dan Emilia Contessa
Dua nama yang fenomenal di era 1970-an adalah Hetty Koes Endang dan Emilia Contessa.
Mereka dikenal sebagai penyanyi serba bisa yang merekam banyak album dalam berbagai genre. Bukan hanya dalam rekaman saja, kualitas suara mereka juga sudah teruji secara live karena dua nama ini sudah beberapa kali dikirim ke luar negeri untuk mengikuti festival musik.
Hetty Koes Endang bahkan sempat hijrah selama delapan tahun ke Malaysia untuk berkarir dan termasuk penyanyi dengan bayaran termahal di sana pada saat itu.
Era 80-an: Vina Panduwinata dan Nicky Astria
Vina Panduwinata justru mengawali karir bernyanyinya di Jerman. Setelah pulang ke Indonesia, dia merilis album dengan citarasa yang berbeda dengan kebanyakan penyanyi wanita saat itu yang mengusung genre pop-manis.
Vokalnya yang khas serak, gampang diterima pecinta musik pada saat itu. Di genre rock ada nama Nicky Astria yang mencuat di pertengahan era 1980-an lewat sejumlah lagu-lagunya yang hits dan laris pada saat itu. Dia identik dengan lengkingan suaranya yang tinggi dan powerful.
Advertisement
Era 90-an: Nike Ardilla dan Anggun C. Sasmi
Era 1990-an adalah era munculnya fenomena ladyrocker di industri musik.
Nama Nike Ardilla adalah yang terdepan pada saat itu dengan lagu-lagunya yang hits dan albumnya yang terlaris. Nike juga pernah juara festival musik di Tiongkok tahun 1991.
Selain Nike, ada nama Anggun C Sasmi. Hebatnya kedua penyanyi ini sudah melahirkan banyak hits di usia remaja. Kalau penyanyi lain mungkin baru bisa punya delapan album di atas usia 20 tahun atau 30 tahun, Nike dan Anggun sudah mencapai puncak karirnya di bawah usia 20 tahun. Nike Ardilla bahkan sudah punya 13 album di usianya yang masih 19 tahun.
Era 2000: Krisdayanti, Titi DJ dan Ruth Sahanaya
Industri musik Indonesia berkembang pesat di era ini. Istilah Diva atau ratu musik juga menyeruak di sini.
Krisdayanti, Titi DJ, dan Ruth Sahanaya adalah penyanyi yang dijuluki diva oleh media hiburan pada saat itu. Tak berlebihan memang gelar itu diberikan kepada mereka, melihat jam terbangnya di panggung musik serta eksistensi mereka dalam menggelar konser tunggal. Mereka juga sempat berkolaborasi dalam project 3DIVA.
Advertisement
Era 2010: Rossa dan Agnezmo
Di era ini banyak talent baru yang bermunculan dari ajang pencarian bakat dan media sosial. Tapi tidak semua dari mereka yang bisa eksis di industri musik karena pesatnya persaingan.
Rossa dan Agnezmo adalah nama yang bersinar di era ini meski karir mereka sudah dimulai dari satu dekade yang lalu. Mereka bisa menjaga eksistensi di tengah munculnya banyak pendatang baru.
Secara kualitas vokal dan aksi panggung mereka tak diragukan lagi. Rossa bahkan sudah bolak-balik menggelar konser tunggal di Malaysia dan Singapura. (Muar/Feb/Rul)