Liputan6.com, Los Angeles - Film Spotlight dari sutradara Tom McCarthy yang dirilis pada akhir tahun lalu, mendapat banyak review positif dari para kritikus film. Banyak pemerhati film yang bahkan menempatkan Spotlight dalam tempat terhormat, sebagai film terbaik di 2015.
Salah satu alasannya, adalah para bintang Spotlight yang tampil dengan performa maksimal.
Tak hanya dari kalangan kritikus, penampilan para pemain Spotlight ini juga mendapat pengakuan dari para jurnalis harian Boston Globe yang kisah nyatanya diangkat dalam film ini.  Walter V. Robinson, editor dan 'ketua regu' Spotlight yang telah meraih penghargaan prestisius Pulitzer, bahkan merasa ngeri saat melihat dirinya dimainkan Michael Keaton.Â
Advertisement
Â
"Kepribadianku telah dibajak. Bila saja Michael Keaton membobol sebuah bank, maka aku yang akan diborgol polisi," tulis Robinson, dari sebuah artikel yang dimuat di Boston Globe, Kamis (18/2/2016).
Baca Juga
Robinson menyebutkan sejak pertama kali bertemu dengan Keaton, ia sudah merasa sangat terkejut. Pasalnya, tak hanya telah mengetahui banyak hal mengenai dirinya, Keaton bahkan memandangnya dengan penuh selidik—satu hal yang menjadi ciri khas Robinson.
"Ternyata dia telah mempelajari video dan rekaman suaraku dari televisi dan lainnya," katanya.
Lucunya, melihat akting pemenang Golden Globe tersebut, Robinson langsung merasa bersalah dengan orang-orang yang pernah ia interview, juga para bawahannya. "Dalam satu adegan Mischael terlihat begitu ketus dan meremehkan Sacha Pfeiffer, tokoh yang diperankan Rachel McAdams. Aku langsung mengirim pesan pada Sacha untuk minta maaf," katanya.
Spotlight sendiri adalah sebuah film yang diangkat dari kisah nyata tim investigasi dari surat kabar The Boston Globe yang membongkar skandal besar di Paroki Gereja di Boston. Film ini meraih enam nominasi Oscar tahun ini, termasuk dalam kategori Film Terbaik dan Sutradara Terbaik.
Â
Â