Liputan6.com, Jakarta Kasus narkoba dan penyalahgunaan senjata api ilegal yang menimpa Gatot Brajamusti berbuntut panjang. Panitia Festival Film Indonesia (FFI) 2016 tak menyertakan Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) yang dipimpin Gatot Brajamusti ke dalam salah satu asosiasi pekerja film yang melakukan penjurian.
Dari 12 asosiasi pekerja film yang disiapkan, PARFI jadi satu-satunya yang dicoret. Ketua FFI 2016, Olga Lydia sepertinya terpaksa mencoret PARFI lantaran kasus yang dialami Gatot Brajamusti.
Advertisement
Baca Juga
"Sebetulnya desain awal adalah 12 asosiasi. Tapi kenapa jadi 11, karena sekarang di PARFI sendiri sepertinya ada sedikit masalah intern. Di mana kami sebagai FFI tidak bisa mencampuri karena ini organisasi yang independen," kata Olga Lydia di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (8/9/2016).
"Dan kami enggak tahu harus menghubungi ke mana dan panjang sekali-lah (pertimbangannya)," lanjutnya.
Olga Lydia juga tak mau menanggung risiko jika harus bersinggungan dengan Gatot Brajamusti. Makanya, keputusan ini perlu diambil supaya penyelenggaraan FFI dapat berjalan lancar.
"Kami juga tidak mau FFI terlibat dalam polemik yang tidak kami pahami untuk urusan lain. Bukan kami enggak mau tahu, prihatin iya, tapi kami tidak punya kewenangan hukum di sana," ujarnya menambahkan.
"Kalau sampai terjadi kesalahan kan enggak enak. Dan saya pikir, biarlah mereka menyelesaikan masalahnya," Olga Lydia melanjutkan.
Meski begitu, Olga Lydia masih membuka peluang kepada PARFI untuk berkontribusi dalam penjurian FFI.
"Kami berharap apa yang terjadi di dalam organisasi tersebut (PARFI) bisa segera selesai. Sehingga, kalau waktunya masih cukup, bisa terlibat dalam seleksi shortlist juga," kata Olga Lydia. (Ras)