Liputan6.com, Jakarta Stand Up Comedy Academy 3 (SUCA 3) Indosiar tak lama lagi akan segera berakhir. Sang juara baru pun tinggal selangkah lagi lahir. Kini hanya tersisa enam komika saja yang akan berebut gelar untuk menjadi juara kompetisi melawak tunggal tersebut.
Tersisa enam komika yang terbagi dalam dua grup, yang bakal berduel di babak 6 besar. Komposisi grup pun tak berubah. Bintang Emon (Jakarta) anak didik David Nurbianto masih akan melawan Ate (Lampung) jagoan Awwe, dan si kecil cabe rawit; Karyn (Medan) dari tim Mosidik. Sementara di Grup 2 masih ada Yewen (Papua) yang juga berasal dari tim Mosidik, yang akan bersaing dengan Reinold (Ambon) anak didik Gilang Bhaskara, dan Neneng (Garut) wakil Isman HS.
Lantas, bagaimana peluang keenam komika di Babak 6 Besar nanti? Siapakah di antara mereka yang paling kuat saat ini? Berikut prediksi kami untuk kekuatan keenam komika.
Advertisement
Baca Juga
Menyimak aksi mereka di babak-babak sebelumnya, dua komika wanita bisa dibilang berada di deret teratas komika unggulan saat ini. Kemajuan, materi nakal dari keresahan pribadi, bit, punchline, penyampaian, dan segala teknik stand up comedy Karyn dan Neneng dianggap sudah jempolan. Para juri bahkan tak segan menyebut keduanya calon kuat juara jika mampu konsisten.
Khusus Karyn, komika termuda sepanjang gelaran SUCA 3, kian hari penampilannya makin bagus. Sejak awal, ia sendiri sudah berbeda. Karyn tak berasal dari komunitas stand up comedy seperti para pesaingnya di Babak 35 Besar lalu. Bocah 10 tahun ini mengikuti audisi SUCA 3 bahkan dengan modal nekat saja. Tak punya dasar stand up comedy, Karyn justru menggeliat sebagai komika dengan kemajuan paling pesat di SUCA 3. Kemahiran materinya kini bahkan mengungguli para seniornya. Selain tetek bengek di stand up comedy, Karyn juga adalah komika terpopuler di media sosial. Akun Instagramnya tercatat paling banyak diikuti.
Sementara Neneng yang khas dengan logat Sunda-nya yang kental, selalu tampil pecah. Aksi komika yang ditaksir mentor David Nurbianto ini nyaris tak pernah gagal pecah. Pandji Pragiwaksono, juri yang dikenal 'galak' bahkan tak ragu untuk memberikan standing applause untuk remaja 16 tahun tersebut. Menurut Pandji, Neneng adalah komika wanita terbaik yang pernah ia saksikan penampilannya.
Tanpa maksud meremehkan kemampuan yang lain, dari bagian pria, nama Yewen dan Bintang Emon bisa disebut sebagai komika pria yang harus diantisipasi. Yewen sudah mencuri perhatian sejak awal. Kemunculannya mengingatkan penonton setia pada sosok Raim Laode di SUCA 2 tempo hari. Keduanya sama-sama berasal dari wilayah Timur Indonesia. Fisik, logat, materi yang dibawakan, bahkan sampai gestur keduanya pun mirip.
Beda dengan Yewen yang sudah masuk daftar unggulan sejak awal, Bintang Emon justru bersinar jelang akhir kompetisi. Progresnya yang pesat seiring mentoring dari Babak 35 Besar menuju 6 Besar, dipuji para juri. Itulah yang memang harusnya terjadi pada sebuah kompetisi. Bintang Emon si anak Kalideres membuktikan, belajar giat dan menyerap kritik-saran juri bisa memperbaiki aksinya di tiap tampil.
Meski tak dijagokan, bukan berarti dua komika lain tak punya kekuatan. Reinold, komika berwajah sangar yang juga mantan preman ini punya banyak bit materi yang bagus dan lucu. Sementara Ate dinilai terlalu mengandalkan act out gemulainya, padahal materinya banyak dibilang cukup jenius.
Namun, prediksi terkadang bisa saja salah. Seperti dikatakan Raditya Dika, komika yang akhirnya menjadi juara sebelumnya adalah komika yang terus belajar. Tak cuma mengandalkan kelucuan atau popularitas di media sosial saja, yang mengantar ke tangga juara. Bukan tak mungkin, Karyn atau Neneng yang paling dijagokan bisa terjungkal. Dan tak mustahil pula dua komika terakhir yang tak dilirik, bisa menaiki tahta di puncak kompetisi pada akhirnya.