Liputan6.com, Jakarta Jangan pernah menyerah dan selalu menerima kritik selalu dikatakan oleh pria asli Semarang ini. Mungkin beberapa tahun lalu ia bukan siapa-siapa. Namun, kini siapa yang tak kenal dengan Mario Ardi yang dikenal dengan Mario Photographie. Ia sudah menjadi fotografer para artis ternama di Tanah Air.
Namun, tahukah kamu, kesuksesan Mario tak semudah seperti membalik telapak tangan. Perlu kerja keras untuk sampai pada titiknya saat ini. kecintaannya pada fotografi terlihat sejak duduk di bangku SMA.
“Dari awal, orangtua tidak mendukung profesi sebagai fotografer. Karena profesi itu dianggap sebelah mata dan saya harus ikut mereka -orangtua- untuk berbisnis,” imbuh Mario Ardi saat ditemui Liputan6.com, Rabu (31/10/2018) Tebet, Jakarta.
Advertisement
Sampai-sampai anak kedua dari tiga bersaudara itu tidak dibelikan kamera oleh orangtuanya. Sampai suatu ketika, Ayahnya memberikan sebuah kamera compact, hadiah dari sebuah bank.
“Senang ya walaupun kamera compact sekalipun. Kamera pertama itu menjadi saksi hidup karier saya memulai profesi sebagai fotografer,” ujar Mario.
Dari kamera tersebut, lanjut Mario bahwa ia sudah bisa menghasilkan uang walaupun sedikit dengan memfoto sebuah katalog sekolah-sekolah SMA di Semarang.
“Dulu sempat dibayar 100-500 ribu untuk jadi fotografer, saya tetap bersyukur. Dari hasil itu saya menabung untuk membeli perlengkapan fotografi. Sampai saya berfikir untuk membeli kamera professional,” tutur Mario.
Singkat cerita, Mario pindah ke Jakarta dengan segudang impiannya agar menjadi fotografer ternama di Tanah Air. Kariernya pun sempat menjadi fotografer di dunia majalah untuk memfoto interior sampai dunia fashion dan akhirnya, ia berkesempatan menjepret para artis ternama Tanah Air.
“Kini, orangtua bangga banget sama aku dan mendukung. Pasalnya, aku bisa buktikan bahwa profesi fotografer bisa diperhitungkan,” tutur Mario.
Pengalaman paling berkesan
Nama-nama artis, seperti Ayu Ting Ting, Dewi Sandra, Natasha Rizky sampai Kahiyang Ayu Putri, anak Presiden Joko Widodo pernah dijepret oleh Mario. Namun, banyaknya artis dan publik figure yang sudah dijepretnya, ada satu nama yang melekat dan berkesan oleh Mario sampai saat ini.
“Semua artis atau orang ternama semua itu berkesan. Namun, kalau menurut saya yang paling berkesan ialah pemain sepak bola dari Liverpool,” tutur Mario.
Dia adalah Steven Gerrard dan Glen Johnson, pemain Liverpool FC saat klubnya datang untuk tur pramusim ke Indonesia pada 2013. Saat itu, Mario ditunjuk sebagai fotografer sebagai kebutuhan commercial sebuah maskapai di Indonesia.
“Itu yang paling berkesan selama saya menjadi fotografer. Mulai dari awal sampai selesai, saya tak henti-hentinya ‘deg-degan’. Saya pun harus standby 3 jam sebelum pemotretan dan hanya diberi waktu 30 menit dengan 8 layout untuk menjepret kapten Liverpool tersebut, bisa dibayangkan kan?,” cerita Mario.
Dalam sesi pemotretan itu sempat membuatnya lemas, pasalnya, official dari Liverpool mengatakan pemotretan Steven Gerrard hanya bisa dilakukan 5 menit saja.
“Sontak saya langsung kaget, dari 30 menit jadi 5 menit. Dan tentu hasil harus bagus kan. Jadi, saat mulai sesi pemotretan, saya langsung gerak cepat,” ujar Mario.
Alasan Hal itu menjadi berkesan, lanjut Mario, usai sesi foto, ia keluar ruangan dan ia melihat ratusan pendukung Liverpool sedang menunggu di luar lokasi ia pemotretan tersebut.
“Saat melihat banyaknya orang di luar, saya langsung bersyukur bisa mendapatkan kesempatan bisa memfoto Steven Gerarrd dan Glen Johnson. Dan saya yakin tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan yang sama seperti saya,” ujar Mario dengan bangganya.
(Adv)