Alasan Steve Emmanuel Tak Mau Pakai Kokain dari Indonesia

Steve Emmanuel mengaku memakai kokain dari Belanda lebih nikmat.

oleh Sapto Purnomo diperbarui 27 Des 2018, 14:20 WIB
Diterbitkan 27 Des 2018, 14:20 WIB
Steve Emmanuel
Steve Emmanuel mengaku memakai kokain dari Belanda lebih nikmat.

Liputan6.com, Jakarta - Steve Emmanuel kedapatan memiliki narkoba jenis kokain seberat 92,04 gram. Barang haram tersebut didapatkan mantan teman hidup Andy ‎Soraya ini setelah membelinya langsung dari Belanda dan membawanya ke Indonesia.

Steve Emmanuel punya alasan tersendiri membeli kokain langsung di Belanda. ‎Sebagai pemakai kokain, barang haram yang ia beli dari Belanda lebih nikmat saat dikonsumsi.

"Menurut tersangka (kokain) di Indonesia kurang bagus, jadi dia ambil dari Belanda," ujar Kombes Pol Argo Yuwono, Humas Polda Metro Jaya, saat rilis penangkapan Steve Emmanuel di Polres Jakarta Barat, Kamis (27/12/2018).

Kombes Pol Sodiq Pratomo, Kepala Bidang Narkotika, Psikotropika dan Obat Berbahaya Forensik (Bidnarkobafor) Mabes Pol menuturkan, apa yang diutarakan oleh Steve Emmanuel benar adanya. Sebab kokain di Indonesia tidak semurni dari Belanda.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Murni

Steve Emmanuel
Steve Emmanuel dihadirkan saat rilis pengungkapan kasus narkoba di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (27/12). Polisi menyita barang bukti kokain seberat 92,04 gram dari Steve Emmanuel pada 21 Desember 2018 malam. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

"Hasil laboratorium, kokain jenis ini memang bagus dan murni tanpa campuran. Yang di Indonesia dicampur sama obat-obatan. Ini sangat bagus dan jenis kelarutannya sangat bagus," ujar Sodiq.

 


Efeknya

Steve Emmanuel
Steve Emmanuel dihadirkan saat rilis pengungkapan kasus narkoba di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (27/12). Polisi menyita barang bukti kokain seberat 92,04 gram dari Steve Emmanuel pada 21 Desember 2018 malam. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Lantaran kokain murni, efek yang didapatkan juga lebih nikmat. Namun, dijelaskan Sodiq, efek sampingnya sangat berbahaya untuk pemakainya.

"Efeknya dia euforia, jenis stimulan yang bisa senang dan gembira. Dia buat adiksi, ke depan akan membuat pemakai depresi dan lain-lainnya sampai paranoid,"‎ kata Sodiq.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya