Liputan6.com, Jakarta - Liza Runtu, sosoknya sudah cukup lama berkiprah di industri musik Indonesia. Ia bahkan sempat merilis dua album serta sebuah mini album. Beberapa pihak bahkan menganggap Liza sebagai solois yang cukup diperhitungkan di Indonesia.
Kuliah membuat pemilik lagu "Pengakuan" ini rehat sementara dari dunia musik. Bahkan, ia sempat menulis novel. Namun pada 2019 ini, Liza Runtu kembali merilis single baru. Single berjudul "Aku, Kau, dan Dia" ini, tak bisa dipisahkan dengan novel terbarunya yang siap diluncurkan April 2019. Liza mengaku single terbarunya merupakan sinopsis bagi novelnya itu.
Advertisement
Baca Juga
"Lagu ini sendiri jadi sinopsis bagi novel terbaru yang bakal rilis April 2019. Sebenarnya ada tiga lagu, setelah 'Aku, Kau, dan Dia', ada dua single lagi yang akan dikeluarkan yang juga sinopsis dari novel tersebut. Ketiganya berkaitan," ceritanya.
Dalam Trilogi yang bakal ia buka lewat "Aku, Kau, dan Dia", Liza Runtu kembali membawakan nuansa pop yang kental. Padahal, di album kedua, ia sempat memberikan sentuhan rock. Dalam single ini, Liza kembali bekerjasama dengan Adhitya Bagaskara (Jikustik) yang sempat terlibat di album pertama.
Memanfaatkan teknologi, keduanya merencanakan pembuatan lagu dari demo hingga pemasaran via WhatsApp. Mereka juga kerap bertukar ide. Adhit mengirimkan draft aransemen yang cocok dengan suara Liza Runtu.
Tak Hanya Sekali
Tidak hanya sekali ini saja Liza berkolaborasi dengan musisi asal Yogyakarta ini. Selain Adhit, Liza juga pernah bekerjasama dengan Tomo Widayat pada 2013 lalu.
"Mulanya kami diskusi tentang lagu ini untuk apa dan awalnya jatuh akustik aransemennya. Tapi rencananya ini kan sekalian untuk sinopsis novel jadi sayang kalau akustik. Dari sana diputuskan kalau ya sudah full band saja untuk single ini," sambung Liza.
Saat menggarap single ini, Adhit merasa kagum dengan Liza. Di tengah kesibukannya mengurus bisnis, Liza masih bisa membagi waktu menulis novel dan lagu. Tidak heran Adhit tak berpikir panjang ketika diajak berkolaborasi lagi.
Keduanya sempat bertemu di Yogyakarta untuk merekam demo "Aku, Kau, dan Dia", sekaligus pembuatan video oleh Brian Jikustik lalu diunggah ke media sosial. Banyak respons positif yang datang untuk single Liza.
"Perubahan dia (Liza) sih tidak terlalu banyak, masih ada nada Liza Runtu-nya dalam karya-karyanya. Bagi saya dia konsisten. Saya terus terang malah lebih menunggu karya novelnya siapa tahu bisa memacu kreativitas saya membuat lagu," beber Adhit.
Advertisement
Kisah Nyata
Trilogi Liza merupakan kisah nyata dari momen yang ia temui sehari-hari. Cerita para teman dekatnya jadi salah satu sumber inspirasi Liza dalam membuat lagu sejak album pertamanya rilis. Cerita-cerita itu ia endapkan lalu dituliskan dalam larik, baik dengan metafor atau tanpa tedeng aling-aling.
Liza berharap triloginya bersama novelnya nanti bisa diterima masyarakat luas. Ia juga punya harapan besar setelah trilogi ini ia bakal lebih sering berada di belakang layar sebagai penulis lagu atau novel saja. Bukan karena bosan membawakan karyanya sendiri, namun ia lebih menikmati peran sebagai penulis.
"Harapanku sih tentunya bisa diterima masyarakat. Harapan lainnya, Aku ingin bisa ada di belakang layar saja jadi penulis lagu. Ada beberapa hal yang bikin Aku menikmati peran itu," tutup Liza.