Lampor Keranda Terbang Dipercaya Sebagai Pasukan Nyi Blorong, Ini 5 Cerita Ngerinya

Masyarakat di Pulau Jawa, khususnya Tengah dan Timur, mengenal makhluk gaib lampor. Mitos ini diangkat dalam film Lampor Keranda Terbang.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Sep 2021, 20:13 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2019, 20:20 WIB
Film Lampor (Instagram/ lamporfilm)
Masyarakat di Pulau Jawa, khususnya Tengah dan Timur, mengenal makhluk gaib lampor. Mitos ini diangkat dalam film Lampor Keranda Terbang. (Instagram/ lamporfilm)

Liputan6.com, Jakarta Film Lampor: Keranda Terbang meneror bioskop mulai Kamis (31/10/2019). Lampor: Keranda Terbang karya sineas Guntur Soeharjanto yang mencetak box office lewat 99 Cahaya Di Langit Eropa dan Ayat-Ayat Cinta 2.

Lampor: Keranda Terbang kembali mempertemukan Dion Wiyoko dan Adinia Wirasti.

Sebelumnya mereka pernah menjadi pasutri di film Cek Toko Sebelah yang merangkul 2,6 juta penonton lebih.

Ada banyak kejadian seru dari lokasi syuting maupun saat promosi Lampor: Keranda Terbang,  Showbiz Liputan6.com merangkum lima fakta menarik seputar lampor untuk Anda. 

1. Gila karena Lampor

Film Lampor (Instagram/ lamporfilm)
Film Lampor (Instagram/ lamporfilm)

Masyarakat di Pulau Jawa khususnya Tengah dan Timur mengenal makhluk gaib lampor. Lampor mendatangi suatu desa karena ada urusan yang belum usai atau kesalahan yang mesti ditebus.

Guntur Soeharjanto yang pernah tinggal di sekitar Temanggung dan Wonosobo menceritakan, ada orang yang meyakini keluarganya diambil lampor atau mati direnggut lampor. Konon, yang dibawa lampor dinyatakan hilang dan tak kembali. Kalaupun kembali jadi orang gila atau linglung. 

2. Pasukan Nyi Blorong?

Film Lampor (Instagram/ lamporfilm)
Film Lampor (Instagram/ lamporfilm)

Ada banyak versi seputar lampor. Salah satunya, masyarakat Jawa percaya lampor adalah anggota pasukan gaib Nyi Blorong. Kehadirannya ditandai dengan angin kencang dari Laut Selatan yang melewati sejumlah daerah.

Saat angin datang, masyarakat membuat suara gaduh dengan memukul kentongan. Tujuannya, agar lampor tidak mampir ke kawasan itu dan memicu pagebluk alias musibah berupa wabah hingga kematian. Versi lain menyebut wabah yang dibawa lampor bentuk kemarahan Nyi Blorong yang kehilangan selendang.

3. Suara Nyaring Lampor dan Artinya

Orang tua di Jawa sering mengingatkan anaknya yang suka berteriak dengan mengatakan, “Suaramu banter banget kaya lampor (suaramu nyaring sekali mirip lampor).”

Ujaran ini ada sejarahnya. Lampor datang dengan suara berisik. Dalam film Lampor: Keranda Terbang, suara berisik itu diceritakan berbunyi, “Welwo, welwo, welwo!”

Welwo artinya dijawil lan digawa (dicolek dan dibawa pergi). Anak-anak yang gemar bermain hingga lepas magrib biasanya ditakut-takuti orang tua bahwa mereka akan dibawa lampor ke alam gaib.

 

4. Enam Orang Kesurupan

Tahun ini Lampor: Keranda Terbang diangkat ke layar lebar. Syuting Lampor: Keranda Terbang digelar di Temanggung, di lereng Pegunungan Sumbing Sindoro. Di lokasi syuting kerap terjadi hal-hal di luar nalar. Saat promosi film pun terjadi kejanggalan khususnya gala premier di NSC Cinema Temanggung, Selasa (29/10/ 2019).

Semula film diputar jam 16.05 dan 16.15. Tingginya animo publik membuat film Lampor: Keranda Terbang diputar ulang jam 18.40 dan 18.45 di dua studio lain. Saat para pemain Lampor menyapa usai film diputar, enam penonton kesurupan.

Insiden ini diunggah juga dalam akun Instagram @lamporfilm.  

 

5. Ancaman Hukuman

Cerita mengerikan seputar lampor tak membuat penonton iseng berhenti beraksi. Bulan ini misalnya, beredar video potongan adegan film Lampor: Keranda Terbang berdurasi 4 menit 56 detik.

Apa pun alasannya, aksi merekam karya seni termasuk film tanpa izin merupakan pelanggaran hukum. Tindakan tak terpuji ini bisa dituntut sesuai Undang-Undang yang berlaku di Indonesia dengan berpijak pada pasal 32 ayat 1 dan 2, Pasal 30 - Pasal 48 ayat 1 dan 2 UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik). 

(Wayan Diananto)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya