Liputan6.com, Jakarta Kejutan besar di tangga box office datang dari Bad Boys For Life. Karya Adil El Arbi dan Bilall Fallah ini beberapa kali ditunda penayangannya oleh pihak studio. Jarak yang terlalu lama dari jilid sebelumnya (Bad Boys 2 tayang pada 2003 -red.) diduga membuat distributor kurang percaya diri.
Nyatanya, Bad Boys For Life mampu meraup pendapatan kotor 68 juta dolar AS pada akhir pekan pertama penayangan. Padahal biaya produksi Bad Boys For Life “hanya” 90 juta dolar AS (sekitar 1,2 triliun rupiah).
Advertisement
Baca Juga
Dengan mudah Bad Boys For Life balik modal dan mengeruk laba bersih triliunan rupiah. Apa istimewanya Bad Boys For Life hingga ia begitu dicintai dunia? Ini ulasannya.
Pensiunnya Marcus Burnett
Bad Boys For Life mengirim sinyal pensiunnya Marcus Burnett (Martin) sebagai detektif setelah putrinya, Megan (Bianca), melahirkan anak. Marcus merasa telah terlalu banyak membunuh. Ia kini ingin fokus mengawal tumbuh kembang cucu. Keputusan ini ditentang rekannya, Mike Lowrey (Will). Suatu malam, keduanya lomba lari.
Yang kalah harus mengabulkan keinginan pemenang. Mike memenangkan lomba dan minta Marcus membatalkan niat pensiun. Saat itulah, seorang pengendara motor menembaki Mike. Dalam kondisi koma, Mike dilarikan ke rumah sakit. Beberapa hari sebelumnya, terjadi kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan perempuan di Meksiko.
Seorang sipir ditusuk narapidana Isabel Aretas (Kate). Isabel yang juga terluka digelandang ke rumah rumah sakit. Di tengah jalan, mobil yang mengangkut Isabel diadang oknum tak dikenal. Salah satu pria membebaskan Isabel.
Namanya Armando (Jacob). Setelah Mike Lowrey ditembak, sejumlah aparat penegak hukum dibantai. Kepolisian lantas membentuk Adavance Miami Metro Operations yang diketuai Rita (Paola). Para personelnya, yakni Dorn (Alexander), Rafe (Charles), dan Kelly (Vanessa).
Advertisement
Nuansa Telenovela
Bad Boys For Life bukan film yang menuntut Anda berpikir keras. Adegan pembuka film ini menyajikan kebut-kebutan untuk sesuatu yang tak terduga. Cerita kemudian bergerak ke topik yang lebih serius.
Penulis naskah Peter-Chris-John berupaya membangun plot masuk akal untuk menghubungkan jilid ketiga ini dengan bagian sebelumnya tanpa terasa mengawang-awang. Serius, namun tak seserius itu. Nah lo, bingung, kan? Sensasi serius tapi tak seserius itu, inilah yang harus Anda buktikan di bioskop.
Bad Boys For Life entah bermaksud mengolok-olok atau justru memberikan tribut untuk kisah level opera sabun di layar beling. Ia merekrut aktris Kate Del Castillo, bintang telenovela La Mentira. Lebih dari itu, film ini menyisipkan cerita khas telenovela dalam skripnya.
Gambar Kaya Makna
Walhasil, plot utama Bad Boys For Life ditertawakan penonton namun justru di sinilah daya tariknya. Disajikan dengan ritme serbacepat, tidak bocor di awal, hingga penonton tak menduga bahwa inilah konflik utamanya.
Hal lain yang membuat konflik telenovela terasa berkelas, sinematografi yang sarat makna. Ada momen ketika dua karakter bertarung dengan tangan kosong. Keduanya saling memiting dan menatap ke cermin yang retak. Mereka saling tatap lewat cermin dan merasakan ada sesuatu yang mengikat keduanya.
Disajikan selama beberapa detik tapi membuat penonton merasakannya. Sulit dipercaya ada adegan sedalam ini di genre komedi aksi urakan semacam Bad Boys For Life.
Advertisement
Will-Martin Bersenyawa
Sineas Adil dan Bilall yang meneruskan kiprah Michael Bay sukses membagi sektor komedi dan aksi menjadi dua sama kuat. Aksi gila-gilaan dari nyaris terlindas mobil pengangkut alat berat hingga bedil-bedilan usai transaksi dieksekusi dengan teknik penyuntingan rapi jali.
Pergerakan kameranya dinamis, tidak bikin kepala cenut-cenut, dan tetap fokus membingkai subjek-subjek vital. Unsur komedi film ini 100 persen mengandalkan akting Will-Martin yang bersenyawa dengan empuk. Vakum 17 tahun tak membuat keduanya tampak canggung.
Menyentil Fenomena Hijrah
Ada momen ketika Martin menangis. Semula kami ngakak melihat ekspresinya. Perlahan, kami terenyuh melihat akting natural Martin. Untuk beberapa menit kami lupa bahwa Bad Boys For Life adalah lawakan.
Entah kebetulan atau tidak, film ini menyentil fenomena tobat alias hijrah lewat tokoh Marcus. Ogah terlibat kekerasan lalu situasi membuatnya terpaksa merasionalisasi banyak perbuatan dengan memodifikasi sejumlah dalil berbasis agama. Duh jadi ingat peristiwa di negara anu, he he he.
Bad Boys For Life di luar dugaan semenyenangkan itu. Durasi 2 jam lebih tak terasa lama. Terima kasih untuk sutradara, penata sinematografi Robrecht Heyvaert, editor Dan Lebental dan Peter McNulty yang bersinergi dengan ciamik.
Advertisement
Meng-upgrade Suasana Hati
Anda datang, menonton, tertawa, lalu pulang dengan hati bahagia. Bad Boys For Life tipe film yang mampu meng-upgrade suasana hati seburuk apa pun. Tanpa ragu, Bad Boys For Life salah satu film paling menghibur tahun ini.
Maka kita tak perlu kaget jika dalam waktu dekat Bad Boys 4 diproduksi. Konon, Michael Bay yang menahkodai proyek ini. Kita menyangka Adil-Bilall memikul beban berat karena berbayang nama besar Michael Bay. Ternyata sebaliknya.
Bay harus bisa menjadikan Bad Boys 4 segokil jilid For Life. Soal kualitas Bay sangat mungkin melampaui pencapaian Adil-Bilall. Soal pendapatan, hanya Tuhan dan pemirsa yang tahu…
Pemain: Will Smith, Martin Lawrence, Vanessa Hudgens, Alexander Ludwig, Charles Melton, Paola Nunez, Kate Del Castillo, Bianca Bethune
Produser: Jerry Bruckheimer, Will Smith, Doug Belgrad
Sutradara: Adil El Arbi, Bilall Fallah
Penulis: Chris Bremmer, Peter Craig, John Carnahan
Produksi: Columbia Pictures
Durasi: 2 jam, 4 menit