SHOWBIZ UNCENSORED: Kekasihku Check-In Dengan Bintang Sinetron Stripping Papan Atas (bagian 4)

Kisah drama Showbiz Uncensored bagian ke-4 ini bikin baper. Ikuti sampai tuntas.

oleh Anjali L diperbarui 12 Mar 2020, 20:45 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2020, 20:45 WIB
Showbiz Uncensored
Showbiz Uncensored Kekasihnya Check Ini dengan Bintang Sinetron Stripping Papan Atas

Liputan6.com, Jakarta Belum lima menit aku selonjoran, Rakyan sukses bikin aku syok berat. Rekam jejak Putri? Jadi selama ini Putri seterkenal itu di lokasi syuting? Terkenal dalam konteks negatif tentunya. Alias tercemar. Ya Tuhan, ke mana saja aku selama ini?

“Gue masih ingat banget Kar, seminggu syuting Perjodohan, lo cerita dengan bangga kalau Wardhana lolos audisi film Bila Cinta Tak Berbalas dan lawan mainnya Putri. Gue tersenyum dan lo waktu itu bilang, ‘Kok senyum lo enggak ikhlas gitu, sih?’ Bukannya enggak ikhlas, tapi was-was sama kondisi Wardhana. Dalam hari gue pengin bilang: Yakin lolos audisi?” Rakyan bercerita. Astaga!

Ibarat film, obrolanku dengan Rakyan di balkon apartemen seperti film Scream karya Wes Craven tahun 1996. Aku ingat betul Scream dibuka dengan adegan Casey (Drew Barrymore) menerima telepon dari orang tak dikenal berkali-kali. 

Putri Memanfaatkan Kecantikannya

Poster film Scream. (Foto: Dok. IMDb/ Dimension Films)
Poster film Scream. (Foto: Dok. IMDb/ Dimension Films)

Casey diajak main tebak-tebakan film horor. Adegan pembuka berakhir tragis. Pembunuh bertopeng Ghost Face menghabisi pacar Casey lalu memburunya. Casey mencoba menyelamatkan diri dengan berlari keluar rumah. Sayang, Ghost Face mengejar lalu menghabisi nyawanya.

Orangtua Casey yang kemudian pulang ke rumah mendapati putrinya tak bernyawa dengan usus terburai. Aku menonton film itu dari koleksi DVD Papa. Semengagetkan itu obrolanku dengan Rakyan di balkon.

“Bentar, deh Yan. Rekam jejak Putri di lokasi syuting ini soal apa, ya? Soal dia menggodai lawan main?” aku bertanya sekalian memastikan. Rakyan menjelaskan, Putri itu tipe cewek yang sadar betul bahwa ia cantik. Ndilalah, mayoritas sinetron yang dibintangnya mendapat rating dan share tinggi. 

Posisi Putri di dunia sinetron menguat. Apapun yang dimintanya nyaris selalu dikabulkan produser, sutradara, bahkan diamini pihak stasiun televisi yang menayangkan. Beredar isu di kalangan pemain dan kru, Putri memanfaatkan daya tariknya.

Putri Yang

Maksudnya, Putri menggunakan kecantikan dan posisi untuk menggoda lawan main yang menurutnya ganteng atau (minimal) menarik. Godaan biasanya berakhir di kamar hotel atau apartemen yang disewa si cowok. Jadi, ini bukan soal uang.

Putri hanya iseng, penasaran, dan atau ingin mencicipi lawan jenis yang menurutnya cihuy. Kalau tidak tertarik dengan lawan main atau seorang aktor, Putri tidak akan menggubris apalagi menggoda. Pernah, ada lawan main yang menurut Putri kurang cocok dengan aroma tubuhnya.

Diam-diam, ia menelepon produser dan minta agar aktor yang sebenarnya ganteng ini ditendang dari sinetron yang tengah bergulir. Sesakti itu posisi Putri. Maklum, ibarat brand posisi Putri menjadi sangat kuat.

 

Siapa Musuhku Saat Ini?

Beberapa kali ia berpindah rumah produksi dan sinetronnya tayang di stasiun televisi lain, tetap saja rating serta share-nya bagus. Artinya, ini bukan soal faktor stasiun televisi yang menayangkan atau kualitas naskah.

Memang Putri sebagai brand menarik minat pemirsa plus, timing penayangan yang pas. Itu sebabnya, sejumlah produser memperebutkan Putri dan siap melakukan apa saja yang penting Putri nyaman di lokasi syuting. 

Mendengar penjelasan Rakyan aku hanya bisa melongo dan menyadari siapa musuhku saat ini. “Terus, bagaimana ceritanya Putri bisa syuting film sementara sinetron yang dibintanginya sedang tayang di televisi? Dia membelah diri?” tanyaku kepada Rakyan dengan nada sinis.

Dua Aktor Dilengserkan

“Diminum dulu jus avokadnya Mbak, nanti keburu dingin, lo,” jawabnya.

“Rakyan gue serius!” ujarku gemas.

“Gue juga serius, kali. Tuh lihat sampai berair gelasnya.”

Sambil kuminum jus avokad yang kental, Rakyan kembali mendongeng. Bila Cinta Tak Berbalas rupanya proyek layar lebar pertama Putri. Sejak awal, ia dipilih produser untuk menjadi pemeran utama. Lalu sejumlah aktor diaudisi sebagai pasangan Putri di layar lebar.

Audisi mengerucut ke dua aktor ganteng papan atas. Kalian pasti kenal kalau kusebut namanya, he he he. Ajaibnya, mereka kemudian dilengserkan menjadi pemeran pendukung. Audisi mencari pendamping Putri di layar lebar kembali digelar tapi tak membuahkan hasil. Alasannya, menurut Rakyan, kurang jelas.

Putri Mengincar Wardhana

Akibatnya, jadwal syuting film Bila Cinta Tak Berbalas mundur beberapa bulan. Usut punya usut, Putri tidak sreg dengan dua aktor yang terpilih. Tanpa sepengetahuan manajer casting, sutradara, dan tentu saja aktor yang bersangkutan, Putri menghubungi produser untuk membahas siapa yang sebaiknya menjadi lawan mainnya di film itu.

“Putri menelepon dan bilang bahwa selama berkarier di sinetron, ia belum pernah adu akting dengan Wardhana. Produser lantas menghubungi manajer Wardhana secara langsung, mengiakan honor yang diajukan, jadilah Wardhana syuting dengan Putri,” beri tahu Rakyan.

Mendengar penjelasan ini, aku lagi-lagi melongo. Lalu apa kabar karakter yang diperankan Putri di sinetron yang masih tayang di televisi? Setahuku, Putri membintangi sinetron Pengorbanan. Ia berperan sebagai Rini. Mendengar pertanyaanku, Rakyan ngakak.

Main Film, Sinetron Putri Tetap Jalan

“Lo kayak enggak tahu cara kerja sinetron harian aja. Gampanglah. Di film Bila Cinta Tak Berbalas, Putri hanya kebagian jadwal 15 hari,” Rakyan menjelaskan.

Karakter Putri di sinetron diceritakan ke luar kota dengan bus. Lalu busnya mengalami kecelakaan tunggal. Seluruh penumpang dikabarkan tewas. Polisi mengidentifikasi jenazah seorang penumpang berjenis kelamin perempuan yang diduga Rini. Beberapa hari kemudian, Rini rupanya selamat. Ia dirawat intensif di sebuah rumah sakit. Seluruh mukanya diperban.

“Kalau seluruh muka Rini diperban kecuali bagian mata, lubang hidung, dan mulut, enggak harus Putri yang melakonkan, dong? Makanya Rini dikasih waktu tiga minggu buat syuting film. Jadi bintang sinetron papan atas mah bebas. Akhirnya terkabul, deh ambisi Putri buat satu proyek dengan Wardhana,” celetuk Rakyan.

Rakyan Juga Pernah Sama Putri!

“Bukan cuma seproyek, Yan. Tapi juga sekamar,” sahutku. Air mataku menetes. Entah sudah berapa kali aku menangisi perselingkuhan Wardhana-Putri.

“Gue bukannya apa-apa, tapi semua aktor keren pemain sinetron pernah begituan sama Putri. Kecuali yang gay, ya?” beri tahu Rakyan lalu mengambil jus avokadku tanpa izin.

“Semua aktor sinetron keren? Termasuk lo, dong, Yan? Lo kan pernah satu sinetron sama Putri empat tahun lalu,” tanyaku dengan mata sembap.

“Lo mau gue jawab jujur atau diplomatis?” Rakyan bertanya balik.

Mendengar respons Rakyan, aku buang muka. Mataku masih basah.

“Oke. Pas syuting sinetron Gadis Suci gue check in sama Putri dua kali. Gue enggak bermaksud menjustifikasi perbuatan gue, ya Kar. Tapi begini, gue main sinetron sejak umur 15 tahun. Dan setelah 10 tahun, akhirnya gue dapat peran utama. Sama lo,” kata Rakyan.

 

Jangan-jangan...

“Waktu sama Putri, gue cuma pemeran pendukung. Seorang pemeran pendukung dapat ‘peluang’ buat kencan gratis sama superstar, kebayang enggak, sih? Langsunglah gue pesan hotel bintang 5 di Senayan buat membuktikan ke Putri bahwa gue mampu dan layak begituan sama dia. Itu jawaban jujur gue. Kalau lo pengin jawaban diplomatis, gue bilang gue enggak pernah check in sama Putri,” katanya, lagi.

Jawaban ini membuatku tersenyum kecut lalu menggeleng. Untuk sesaat kami diam. Rakyan minum jus lagi. Sementara aku memandangi langit sore yang meredup dikalahkan malam. Suasana menjadi sunyi. Aku mengecek ponsel. Saat itulah aku kepikiran mister X kemudian membaca ulang SMS-nya.

Sebentar, sebentar. Mister X tahu persis Wardhana kencan dengan Putri termasuk nama hotel dan jam check in mereka. Berarti dia tahu persis soal Wardhana, tabiat Putri selama di lokasi syuting, dan seluk beluk proyek film Bila Cinta Tak Berbalas, dong. Deg. Aku menoleh perlahan, melirik ke arah Rakyan. Jangan-jangan... (bersambung)

 

 

(Anjali L.)

 

Disclaimer:

Kisah dalam cerita ini adalah milik penulis. Jika ada kesamaan jalan cerita, tokoh dan tempat kejadian itu hanya kebetulan. Seluruh karya ini dilindungi oleh hak cipta di bawah publikasi Liputan6.com.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya