Cupumanik Reuni Lewat Single Yang Kan Terjalani

Lagu YKT (Yang Kan Terjalani) pernah direkam dan menjadi opsi lagu memperkuat album perdana self titled Cupumanik tahun 2005, namun urung masuk.

oleh Surya Hadiansyah diperbarui 04 Mei 2020, 11:20 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2020, 11:20 WIB
Cupumanik
Cupumanik. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Cupumanik hadirkan single terbaru di tengah pandemi Corona Covid-19. Lagu YKT (Yang Kan Terjalani) pernah direkam dan menjadi opsi lagu memperkuat album perdana self titled Cupumanik tahun 2005, namun urung masuk.

Kini YKT dikemas ulang, agar relevan dengan zaman. Lagu ini lahir saat Cupumanik masih sering bergadang, nongkrong & menulis lagu. Single YKT yang mengalami kelahiran kembali, ditandai dengan kehadiran Rama, gitaris awal Cupumanik.

Rama beraksi mengisi harmoni di departemen gitar bersama Eski. Sound bernuansa clean berbalut string dan orkestrasi yang diarransemen mewah, itu sumbangan artistik Rama, dia ingin menonjolkan ambience dan syahdunya lagu untuk Cupumanik. Akhirnya YKT menjadi pemantik mereka melakukan reuni.

Eski (gitaris), mementaskan nada unik tematik, menghiasi lagu dengan riff gitar yang kuat, dari intro hingga ending tanpa pengulangan. Semua berkesinambungan, berhubungan dengan tema dan ruh lagu. Kendati bercak sound kotor dari fx fuzznya masih terasa.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Nuansa Akustik

Cupumanik
Cupumanik. (ist)

Di divisi rhythm section, Dony (drum) dan Iyak (bass) membangun pondasi lagu mengikuti nuansa lagu yang sudah akustik, dipertegas dengan laid-back shuffle 3/4, sisanya dibiarkan mengalir. Dony merekonstruksi dengan kejutan breakdown, tom riff dengan swing's feel di bagian bridge dan beberapa varian lain di bagian reff.

Hal serupa juga dapat ditemui pada interlude dan coda to end yang sengaja dibuat bernuansa afro-carribean (reggae), yang mengingatkan pada nuansa lagu Seven Days-nya Sting.

 


Menghayati

Cupumanik
Cupumanik. (ist)

Di vokal, Che mengaku saat rekaman, ia banyak memejamkan mata, agar menghayati lagu. Dia membayangkan seperti sedang berbicara pada seorang wanita dengan bahasa kasih.

“Menurut gue, YKT adalah perbincangan romantisme laki-laki dan perempuan," kata Che melalui keterangan resmi yang diterima Liputan6.com pada Minggu (3/5/2020).

Che lebih "bernyanyi" tanpa pekik parau berkarat khasnya, yang terdengar hanya bariton yang rileks, merayu dan membuai.

 


Persembahan

Sebagai penulis lirik, Iyak mengatakan babhwa lagu ini adalah sebuah persembahan bagi setiap pendamping yang telah setia mengarungi lautan kehidupan.

"YKT adalah mantra cinta pelipur hati bagi siapapun yang telah setia berada di sisi. Untuk mereka para Istri atau belahan jiwa yang ikhlas menerima segala kekurangan, untuk sudi mengarungi lautan kehidupan, rela tenggelam dalam suka dan menghalau luka. Mereka adalah para pendamping untuk merajut asa, pun menua bersama," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya