Liputan6.com, Jakarta Pandemi Corona Covid-19 tidak menjadikan para musisi berdiam diri. Seperti yang dilakukan oleh musikus senior Fariz Rustam Munaz atau Fariz RM. Dia berhasil mengobati kerinduan penggemarnya dengan menggelar Fariz RM Anthology, Konser 7 Ruang live streaming yang diprakarsai DSS Music, Sabtu (4/7/2020).
Fariz RM tampil menghibur para penggemarnya secara live selama 80 menit. Dengan lagu pertama, Penari yang ada di album Kronologi (1997), Fariz RM membuka konser yang dipandu Donny Hardono, CEO DSS Music.
Malam itu, Fariz RM tampil lengkap sebagai vokalis, pianis dan synthesizer dengan didukung teman-temannya seperti Eddy Syakroni (drum), Adi Dharmawan (bass), Michael Alexander (gitar), Iwan Wiradz (perkusi), dan Eugen Bounty (saxophone).
Advertisement
Selain bernyanyi dan menghibur, Fariz RM juga ikut menyapa penggemarnya dengan live chat. Beberapa di antaranya yang terlihat antara lain Andre Hehanusa, Memes, Ruth Sahanaya, hingga Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Baca Juga
Donasi
Selain itu, Fariz RM juga mengajak para penggemar agar ikut berdonasi bagi pekerja seni dan para kru panggung hiburan yang kehilangan pekerjaan, menyusul pandemi Covid-19 di Tanah Air sejak 4 bulan silam.
Usai membawakan Penari, Fariz RM beralih ke lagu Sungguh dari album Fashionova (1989), Hasrat dan Cita dari album Peristiwa 77-81 (1982), Suzie Bhelel dari album Fashionova (1989), Nada Kasih dari album Do Not Erase (1987).
Advertisement
Ulangtahun
Ada yang menarik. Jelang menyanyikan lagu Sakura, Fariz RM mengumumkan bahwa 4 Juli merupakan ulang tahun album Sakura yang genap 40 tahun.
“Ini album kedua saya setelah Selangkah ke Seberang sebagai album pertama. Lagu Sakura terinspirasi dan menjadi theme song film Sakura Dalam Pelukan garapan sutradara Fritz G Schadt, yang dibintangi oleh Liem Swie King dan Eva Arnaz,” ujar Fariz RM.
Di hari ulang tahunnya, lagu Sakura pun mendapat perlakuan istimewa dari Fariz RM yang sengaja menghadirkan bintang tamu, musik pianis muda Yongky Vincent.
Permainan piano Yongky yang lincah, kemudian diikuti gebukan perkusi oleh Iwan Wiradz, gitar oleh Michael Alexander dan Saxophone oleh Eugen Bounty. Semuanya menghasilkan warna baru pada lagu Sakura.
Menutup Konser
Tanpa jeda, Fariz RM beralih ke lagu Selangkah ke Seberang (1980) dan lagu Barcelona dari album Living in the Western World (1988), sebelum menutup konser Konser 7 Ruang dengan lagu Persimpangan dari album Romantic (1983).
Menjawab pertanyaan wartawan, Fariz RM mengaku tidak pernah terpikir bahwa karya-karyanya banyak disukai oleh lintas generasi hingga saat ini. Ini dibuktikan oleh sejumlah kalangan milenial yang ikut berdonasi bagi pekerja seni.
“Ini sebuah kehormatan bagi saya, ternyata mereka menyukai karya saya,” ujar Fariz RM.
Advertisement
Dinikmati
Melalui Konser 7 Ruang pula, Fariz RM juga mengabarkan bahwa semua karyanya sudah bisa dinikmati di berbagai platform digital, seperti Apple Music, Spotify.
“Dapatkan di platform digital, Original 2020 yang diterbitkan Fariz RM Management,” ujar Fariz RM berpromosi.
Selama konser Konser 7 Ruang, rekening donasi DSS Music yang dibuka di BCA dengan nomor 755035.47777 terus bertambah, hingga mencapai Rp 59,5 juta pada akhir Konser 7 Ruang. Jumlah tersebut diharapkan masih akan terus bertambah.
“Terimakasih untuk donatur. Kami akan menyalurkan donasi Anda bagi pekerja seni, kru produksi dan masyarakat yang terdampak Covid-19,” pungkas Fariz RM