Liputan6.com, Jakarta FTV Indosiar Suara Hati Istri selalu menyajikan drama memikat. Dengan judul di atas, dikisahkan Intan (27 tahun) baru pulang liburan dari Singapore bersama dengan anaknya, Riris (7 tahun) dan Adit (5 tahun). Intan tanya, seharusnya mereka dua minggu di sana sesuai dengan VISA, tapi baru juga seminggu kenapa sudah disuruh pulang oleh Irwan (30 tahun), suaminya.
Kisah Suara Hati Istri masih berlanjut.... Irwan menangis bilang mereka bangkrut dan tidak punya apa-apa lagi. Bahkan rumah megah ini sudah dijual dan hasilnya hanya untuk bayar hutang perusahaan. Intan shock dan ikut menangis. Mereka akhirnya pindah ke tempat yang lebih kecil.
Intan dengan lembut menyabarkan Irwan. Hidup itu ada di atas dan ada di bawah. Selagi di atas harus rajin bersyukur, ketika di bawah pun tetap bersukur. Yang penting mereka masih dikasih nikmat kumpul sama keluarga. Tidak disangka Irwan marah. Irwan bilang dia kaya dari dulu dan tidak pernah susah. Mudah untuk Intan yang dia angkat dari orang melarat ketika balik melarat, tapi dia beda.
Advertisement
Baca Juga
Malamnya ketika waktu makan, Irwan membuka tudung saji dan kaget melihat menunya hanyatahu dan tempe. Irwan tanya mana sayurnya? Dagingnya? Buahnya? Intan bilang uang yangmereka punya hanya cukup beli itu. Irwan bilang tidak mungkin seharusnya masih bisa untukbeli menu lengkap. Intan bilang emang masih bisa, tapi kan kita hidup masih beberapa minggu ke depan.
Ikuti drama Suara Hati Istri kali ini sampai tuntas....
Â
Makan Seadanya
Selagi kamu belum kembali bekerja kita makan seadanya dulu. Irwan marah danbilang jangan dimelarat-melaratin, hidup itu harus dinikmati. Irwan minta untuk makan di luar. Intan kaget bilang jangan lakukan itu, kalau sampai mereka makan di luar, tabungan merekabisa habis. Irwan tidak perduli. Intan jadi berpikir bagaimana membuat menu murah yang membuat suaminya suka.
Besoknya ketika Irwan membuka tudung saji terlihat menu lengkap dari daging sampai buah. Irwan senang dan makan dengan lahap. Intan bersukur dia masak padahal biasa saja tapi dari bahan-bahan yang tidak begitu mahal.
Suatu hari Intan kasih tahu, Riris butuh uang untuk bayar sekolah sekalian karya wisata sekolah. Irwan bilang bayar saja kenapa laporan ke dia? Ririsbilang uangnya sudah habis. Irwan marah bilang baru 3 minggu masa uang segitu sudah habis?
Â
Advertisement
Wawancara
Intan bilang karenaIRWAN yang banyak maunya. Menu harus lengkap, tiap malam harus ada camilan dan suka jalan-jalan. Irwan kesal karena disalahkan dan bilang Intan saja yang pikir dia sudah capek dan stres. Irwan lalu keluar. Intan geleng-geleng kepala lihat kelakuan suaminya.
Intan lalu membongkar lemari dan mengeluarkan perhiasan dari dalamnya. Intan bilang dia jual perhiasan itu, dia akan punya pegangan samai beberapa bulan dan masalah bayaran uang sekolah beres. Tapi untuk mencegahnya, dia akan coba cari kerja. Intan lalu lihat-lihat kontak HP-nya.
Intan senang menemukan nama Bos Erik. Intan ingat Bos Erik orangnya baik, usahanya banyak. Intan bilang nyimpan nomor relasi dari orang penting setiap ada kesempatan ketemu akhirnya adagunanya. Intan menghubungi Bos Erik. Tidak disangka ternyata Bos Erik memang lagi butuh sekretaris. Intan disuruh datang besok untuk wawancara.