Liputan6.com, Jakarta Kampus Universitas Bina Sarana (UBSI) menggandeng Yayasan Puteri Indonesia sukses melangsungkan Webinar Pemuda Digital yang bertajuk ‘Aktualisasi Peran Pemuda di Era Digital’ live di zoom cloud meetings dan channel youtube Kuliah BSI Aja, baru-baru ini.
Puteri Indonesia 2020, Ayu Maulida, mengatakan bahwa sosok perempuan yang mewakili wanita-wanita di Indonesia yang nantinya memberikan suatu inspirasi serta prestasi di bidang masing-masing.
“Di era digital, saya selalu memanfaatkan platform pribadi sebagai Puteri Indonesia untuk semakin menyebarluaskan kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia melalui media-media serta ingin lebih dekat ke masyarakat,” ujar Ayu Maulida dalam keterangan tertulisnya.
Advertisement
Sebagai seorang puteri Indonesia, dirinya diharuskan mampu mengajak seluruh pemuda Indonesia mengenal dan mencintai budaya-budaya di Indonesia.
“Tidak masalah kamu menyukai budaya luar, selama pastinya kita tidak lupa mencintai budaya kita sendiri, Indonesia. Karena kalau bukan kita yang mencintai dan melestarikan. Lalu siapa lagi?,” ujarnya.
Baca Juga
Memperkenalkan
Ayu Maulida juga merupakan perwakilan Indonesia di ajang Miss Universe 2020. Dirinya mengungkapkan ingin memperkenalkan Indonesia lebih luas di kancah dunia Internasional melalui proyeknya melalui platform pribadi miliknya.
“Advokasi yang akan aku bawakan pada ajang Miss Universe 2020 adalah Senyum Desa. Awalnya Senyum Desa merupakan komunitas kecil yang berisi segelintir orang dan kini telah menjadi yayasan,” katanya.
Advertisement
Masyarakat
Komunitas Senyum Desa memfokuskan terhadap masyarakat-masyarakat desa. Didasarkan dari banyaknya ketidakrataan ataupun kesenjangan sosial bagi masyarakat desa dengan masyarakat di perkotaan.
“Masyarakat kita yang berada di sana sangat banyak yang memiliki potensi sebagai pemimpin, pengusaha, dan masih banyak dari mereka yang dapat digali potensinya. Namun mereka tidak memiliki kesempatan yang sama seperti kita. Entah itu di bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan bidang lainnya,” tandasnya.
Wanita yang akrab disapa Ayuma ini menyampaikan pada Webinar Pemuda Digital kampus UBSI yang dipandu oleh Achmad Baroqah Pohan dan Jordy Lesmana Putra, bahwa dari sana ia peduli dan bergerak mengangkat Senyum Desa.
“Jadi, tidak hanya kita yang berada di Kota tapi juga seluruh sahabat-sahabat serta saudara-saudara kita yang tersebar di Indonesia bahkan untuk semua yang ada di dunia ini walau pun mereka berada di wilayah terpencil tetapi mereka pantas memiliki kesempatan yang sama seperti kita di Kota,” jelasnya.
Mengajak
Pada webinar Pemuda Digital ini, Ayuma juga mengajak seluruh pemuda Indonesia kampanyekan ‘Stop Cyber Bullying’. “Bullying is Bullying, di mana kamu merendahkan seseorang atau memfitnah dan merasa lebih tinggi dari orang lain. It’s not a good things,” paparnya.
Hal tersebut baginya merupakan cikal-bakal seseorang merendahkan orang lain. Baik itu di siber atau di dalam kehidupan nyata itu semua menjadi contoh yang sangat tidak baik untuk seluruh generasi milenial khususnya yang sedang marak di media sosial untuk saling bully satu sama lain.
“Apapun alasannya, semua itu akan merusak cikal-bakal generasi penerus bangsa. Karena tidak kita rasa dengan membully seseorang itu, kita juga menutup masa depan mereka secara tidak langsung kita menghilangkan rasa percaya diri dan kepemimpinan mereka lalu akhirnya merasa rendah diri akibat bullying,” lugasnya.
Ayuma menambahkan, pemuda-pemudi Indonesia harus lebih bijak kembali dalam menyampaikan ketidaksukaan terhadap sesuatu dan bagi yang dibully harus lebih bijak dalam memilih mana yang benar dan tidak benar.
Ia berharap, semoga seluruh peserta yang mengikuti mendapatkan manfaat dan terus berbagi terhadap sesama serta semoga masa depan Indonesia semakin cerah palagi di momen spesial sumpah pemuda.
Advertisement