Deretan Hoaks Catut Nama BSI, Simak Daftarnya

Modus penipuan online yang mencatut nama Bank Syariah Indonesia (BSI) semakin beragam; waspadai akun palsu, promosi hadiah palsu, dan informasi kenaikan tarif transfer yang tidak benar.

oleh Adyaksa Vidi Diperbarui 14 Mar 2025, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2025, 15:00 WIB
Cek Fakta BSI lakukan ruqyah perbaiki sistem layanan
Cek Fakta BSI lakukan ruqyah perbaiki sistem layanan... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks penipuan kerap catut nama bank ternama tak terkecuali BSI. Hoaks ini tentu harus diluruskan agar masyarakat tidak dirugikan.

Lalu apa saja hoaks seputar BSI? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Hoaks Tautan Pendaftaran Undian Berhadiah Spesial Bulan Ramadhan dari BSI

Beredar di media sosial postingan tautan pendaftaran undian berhadiah spesial bulan Ramadhan dari Bank Syariah Indonesia (BSI). Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 10 Maret 2025.

Berikut isi postingannya:

"Hadiah Apresiasi :

° 5 Unit BMW 520i M Sport

° 10 Unit Pajero Sport

° 20 Unit Hyundai Creta Alpha

° 40 Unit Beat Street

° 30 Unit N-Max 2024

° 50 Unit Iphone 14 Promax

° 30 Unit Vespa Primavera

° 30 Unit Kulkas 2 Pintu

° 50 Unit iPhone 15 Pro Max

° 1.000 Tabungan Emas 5 Juta

° 20 Paket Umroh Plus Turki 15 Hari Khusus Nasabah Bank BSI Byond by BSI

Daftar Sekarang (GRATIS)."

Lalu benarkah postingan tautan pendaftaran undian berhadiah spesial bulan Ramadhan dari Bank Syariah Indonesia (BSI)? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Pembagian Hadiah dari BSI

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pendaftaran pembagian hadiah dari Bank Syariah Indonesia (BSI), informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 30 Juni 2024.

Unggahan tersebut berupa tulisan sebagai berikut.

"Dapatkan Hadiah di bawah? dengan cara klik tombol DAFTAR.!!!!

Khusus nasabah yang sudah terdaftar di Mbangking jangan lewatkan kesempatan untuk menang raih hadiahnya berikut:

• 5 Unit mercedes-benz

• 4 Unit mobil Jeep Wrangler

• 20 Unit Vespa Primavera 150

• 40 Unit IPhone 15 promax

• 36 Emas 10gram

• 28 Paket uang tunai sebesar 15juta

• 31 Tiket wisata ke Jepang

Klik tombol daftar untuk cetak KUPON tukarkan sekarang ke kantor cabang BANK SYARIAH INDONESIA.!!!"

Informasi tersebut memuat tautan yang diklaim sebagai formulir pendaftaran yang meminta sejumlah identitas pribadi sebagai beirkut.

"https://choreodev.sf-nets.cfd/bsi/?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTEAAR11bfzxxOerc0-Hzqd2h2dUsr-aiJliUDFxgaeiVV3LT5tCt8nXXvE7Rkk_aem_ZS-ufJ8wRL0dC8WudzDaqA"

Benarkah klaim pendaftaran pembagian hadiah dari BSI? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Hoaks BSI Lakukan Ruqyah untuk Perbaiki Sistem Layanan

Beredar di media sosial postingan yang menyebut Bank Syariah Indonesia (BSI) melakukan ruqyah untuk memulihkan layanan sistem pada bank tersebut. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 Mei 2023.

Dalam unggahannya terdapat foto dengan narasi sebagai berikut:

"Mohon doa teman-teman sekalian, guru, dan rekan kita Ustaz Hasan Bishri iminta meruqyah ruang server BSI (Bank Syariah Indonesia) pusat yang sedang down dari kemarin. Ikhtiar lahir dan batin diupayakan. Semoga Allah beri kemudahan Aamiin yaa robbal 'alamin,"

Akun itu menambahkan narasi:

"Apakah ini yang dinamakan ikhtiar bumi dan langit?

Bumi = ikhtiar manusiaLangit = RUQYAH SISTEM😅

Sing sabar semua nasabah BSI"

Lalu benarkah postingan yang menyebut Bank Syariah Indonesia (BSI) melakukan ruqyah untuk memulihkan layanan sistem pada bank tersebut? Simak dalam artikel berikut ini...

 

Modus Akun Palsu

Akun media sosial palsu yang mengatasnamakan BSI menjadi modus utama penipuan. Pelaku membuat akun dengan nama pengguna yang mirip dengan akun resmi BSI, seperti @bankbsi atau variasi lainnya. Mereka aktif berinteraksi dengan nasabah di kolom komentar, memberikan respon seolah-olah mereka adalah perwakilan resmi BSI. Namun, tujuan sebenarnya adalah untuk mengarahkan korban ke tautan mencurigakan yang mengarah pada situs web palsu atau aplikasi WhatsApp yang dirancang untuk mencuri data perbankan.

Selain akun palsu, penipu juga menyebarkan informasi promosi berhadiah palsu. Promosi ini menawarkan hadiah menarik, seperti uang tunai jutaan rupiah atau bahkan miliaran rupiah. Namun, semua itu hanyalah jebakan. Tautan yang disertakan dalam promosi tersebut biasanya merupakan tautan phishing yang akan mengarahkan korban ke situs web palsu yang dirancang untuk mencuri data pribadi dan informasi perbankan.

Modus lain yang perlu diwaspadai adalah informasi palsu tentang kenaikan tarif transfer antar bank BSI. Informasi ini beredar melalui pesan singkat atau media sosial, menyatakan bahwa tarif transfer antar bank BSI akan dinaikkan menjadi Rp 150 ribu per bulan. Informasi ini sepenuhnya tidak benar dan bertujuan untuk membuat nasabah panik dan rentan terhadap penipuan.

Waspadai Pesan di M-Banking dan Tautan Mencurigakan

Penipu juga memanfaatkan fitur M-Banking BSI dengan menyebarkan informasi palsu tentang pembagian hadiah kepada nasabah melalui pesan di media sosial atau WhatsApp. Pesan tersebut mengklaim bahwa nasabah yang terdaftar di M-Banking berhak mendapatkan hadiah. Namun, ini hanyalah upaya penipuan untuk mendapatkan data pribadi dan One-Time Password (OTP) nasabah.

Untuk menghindari menjadi korban penipuan, selalu verifikasi informasi melalui kanal resmi BSI. Jangan pernah mengklik tautan dari sumber yang tidak dikenal atau mencurigakan. Tautan phishing seringkali terlihat mirip dengan tautan resmi, tetapi mengarah ke situs web palsu yang dirancang untuk mencuri data perbankan. Jangan pernah membagikan data pribadi seperti nomor rekening, kata sandi, OTP, atau data lainnya kepada siapa pun yang mengatasnamakan BSI atau lembaga keuangan lainnya melalui telepon, pesan singkat, atau media sosial.

Jika Anda menemukan akun media sosial palsu atau informasi palsu yang mengatasnamakan BSI, segera laporkan kepada pihak berwenang atau kepada BSI langsung. Langkah ini penting untuk mencegah lebih banyak korban dan melindungi data pribadi Anda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya