Camel Petir Sayangkan Ucapan Rizieq Shihab yang Berkata Tak Pantas

Camel Petir menyebut apa yang dilakukan ulama FPI dianggap tak pantas.

oleh Aditia Saputra diperbarui 16 Nov 2020, 18:32 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2020, 08:20 WIB
Camel Petir
Camel Petir

Liputan6.com, Jakarta Perseteruan Nikita Mirzani dan Ustadz Maaher At-Thuwailibi ikut dibicarakan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) di atas panggung peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Sabtu (15/11). 

Meski Rizieq Shihab dalam pidatonya tidak secara spesifik menyebut nama Nikita Mirzani (NM) tapi banyak pihak yang meyakini bahwa kalimat itu ditujukan pada Nikita Mirzani.

“Ada lo**e hina habib. Pusing, pusing. Sampai lo**e ikutan ngomong, iyee..," kata Rizieq di Jl KS Tubun, Jakarta Pusat, Minggu (15/11) dini hari.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tak Pantas

Camel Petir (https://www.instagram.com/p/B6vIvollpRc/)
Camel Petir (https://www.instagram.com/p/B6vIvollpRc/)

Hal ini menjadi perbincangan hangat sejak Minggu (15/11/2020). Salah satunya oleh Bendahara Umum Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) Camelia Panduwinata Lubis atau biasa disapa Camel Petir. 

Wanita yang akrab disapa Camel Petir ini menyebut, tak pantas ulama seperti Habib Rizieq melontarkan kata-kata kasar seperti itu.

“Saya mengecam HRS berkata seperti itu. Menurut saya tidak pantas berkata seperti itu, siapapun itu tidak pantas mengatakan itu. Apalagi di depan pengikutnya yang mengamininya," ujar Camel Petir di Jakarta, Minggu (15/11/2020).

 


Tauladan

Camel Petir
Penyanyi Camel Petir menyambangi lokasi banjir (Surya Hadiansyah)

Dirinya pun bingung kenapa HRS bisa begitu. Padahal HRS adalah tokoh agama yang seharusnya menjadi tauladan pengikutnya. 

“Walaupun NM itu bagaimana, tapi dia itu perempuan. Saya aja yang perempuan tidak suka beliau mengucapkan seperti itu. Miris kalau beliau sampai berkata seperti itu," imbuh Camel.

 


Contoh

Menurutnya, sebagai ulama yang baru pulang dari Tanah Suci, harusnya kedatangannya berdampak positif, memberi contoh yang baik. Apalagi HRS mencanangkan revolusi ahlak. 

“Harusnya revolusi jiwa, bukan revolusi ahlak. Jiwa HRS harusnya lebih tenang. Apalagi saat ini sedang pandemi Covid-19, ada baiknya beliau mengajak masyarakat memerangi Covid-19 dengan cara menghindari kumpulan massa, ini malah sebaliknya," tandasnya. 

 


Pesimis

Melihat fakta itu, Camel pesimis HRS bisa melakukan revolusi ahlak seperti yang dicanangkannya. 

“Nggak mungkin dia memperjuangkan revolusi akhlak. Akhlaknya begitu, omongannya begitu, kasar. Buat pak HRS diperbaiki dulu jiwanya," pungkas Camel Petir.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya