Liputan6.com, Jakarta Stasiun TV Indosiar merayakan ulang tahun setiap tanggal 11 Januari. Tahun ini Indosiar berusia 27 tahun. Di awal mengudara, Indosiar identik dengan penayangan drama Asia, salah satunya serial Mandarin.
Pada pertengahan era 1990-an, Indosiar menempatkan serial silat Hong Kong di jam tayang utama. Kemudian akhir 1990-an hingga 2000-an, hadir sejumlah serial Taiwan populer.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Live Streaming Konser HUT Indosiar ke-27, Wonde2ful 7ourney Spesial Tanpa Jeda Iklan, Senin 10 Januari 2022 Pukul 18.00 WIB
HUT Indosiar ke-27: Nostalgia 6 Drama Korea Populer yang Pernah Tayang di Saluran TV Luar Biasa
Saksikan Indosiar X 7 Crazy Rich Indonesia, Tayang Kamis 6 Januari 2022 Pukul 22.30 WIB Via Live Streaming Indosiar di Sini
Dalam rangka HUT Indosiar ke-27, mari bernostalgia dengan serial Mandarin yang pernah hit. Berikut kami rangkum serial Mandarin yang pernah populer di Indonesia saat tayang di Indosiar.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Return of the Condor Heroes
Serial klasik produksi 1983 ini tayang di Indosiar tahun 1995. Return of the Condor Heroes versi 1983 memasang Andy Lau dan Idy Chan. Penonton Indonesia mengenal karakter utamanya sebagai Yoko dan Bibi Lung.
Kisah Yoko sang yatim piatu yang dibesarkan Bibi Lung kemudian jatuh cinta, dibumbui konflik dendam masa lalu dan adegan silat yang seru, menjadi daya tarik serial produksi Hong Kong.
Selain cerita dan pemain yang berkualitas, soundtrack-nya mencuri perhatian. Lagu temanya diubah jadi bahasa Indonesia, dinyanyikan Yuni Shara. Anda mungkin masih ingat, liriknya “Siapa yang merubah hatiku..”
Advertisement
To Liong To (Pedang Pembunuh Naga)
Serial silat klasik ini diproduksi pada 1986, namun baru tayang di Indosiar tahun 1995, menggantikan Return of the Condor Heroes. To Liong To bercerita tentang perseteruan dua perguruan silat yang rumit. Selain adegan silat yang seru, kisah cinta juga jadi magnet serial produksi Hong Kong.
Karakter utama yaitu Tio Bu Ki disukai banyak wanita. Meneruskan sukses Return Of The Condor Heroes, To Liong To memakai lagu soundtrack yang disulihsuara ke bahasa Indonesia, dinyanyikan Merry Andani.
Pemeran utamanya adalah aktor Tony Leung, yang kini dikenal sebagai aktor papan atas Hong Kong dan sukses go international. Tony pemeran antagonis utama di film Marvel berjudul Shang Chi and the Legend of Ten Rings.
Kera Sakti
Berjudul asli Journey To The West, Kera Sakti serial Hong Kong yang diproduksi 1996. Aktor Dicky Cheung memerankan Sun Go Kong sang Kera Sakti. Bercerita tentang siluman kera yang bertobat dan menuntun seorang biksu mencari kitab suci. Sepanjang perjalanan, mereka bertemu banyak siluman jahat yang ingin mencelakai sang biksu.
Seperti Return of the Condor Heroes, soundtrack Kera Sakti juga disulih suara ke bahasa Indonesia. Dibuat dengan irama rap. “Seekor kera, terpuruk terpenjara dalam goa di gunung sunyi sepi tempat hukuman para dewa...”
Advertisement
Putri Huan Zhu
Produksi bersama Tiongkok dan Taiwan ini meraih sukses di banyak negara, termasuk Indonesia. Para pemainnya seperti Ruby Lin, Vicki Zhao dan Fan Bingbing menjadi bintang terkenal, bahkan terlibat proyek internasional. Putri Huan Zhu diangkat dari novel karya penulis terkenal, Qiong Yao atau Chiung Yao.
Serial yang diproduksi tahun 1998 ini bercerita tentang Ziwei (Ruby), yang baru tahu ia putri seorang kaisar setelah ibunya meninggal. Dalam perjalanan ke istana, Ziwei bertemu Xiaoyanzi (Vicki), gadis yatim piatu yang berjiwa petualang. Xiaoyanzi bersedia membantu Ziwei.
Saat hendak menuju istana, Xiaoyanzi kena panah salah seorang pangeran, Yong Qi. Karena membawa lukisan ibu kandung Ziwei yang diberikan oleh Kaisar, Xiaoyanzi dikira putri yang hilang. Ia pun diberi gelar Putri Huan Zhu. Xiaoyanzi merasa tak enak, tapi jika jujur ia khawatir bakal dihukum mati lantaran dituduh menipu kaisar. Dari sini, berbagai persoalan pun muncul.
Kabut Cinta
Tiga pemain utama Putri Huan Zhu reuni di serial Kabut Cinta pada 2001. Mereka adalah Vicki Zhao, Ruby Lin dan Alec Su. Serial ini memiliki judul internasional Romance In The Rain.
Bercerita tentang Yiping (Vicki) gadis muda yang sangat mendendam pada ayahnya lantaran menelantarkan ia dan ibunya karena hobi kawin. Yiping cemburu melihat Ruping (Ruby), adik tirinya hidup bahagia. Yiping berencana merebut semua yang dimiliki Ruping.
Mengetahui Ruping menyukai seorang wartawan bernama Shuhuan (Leo Ku), Yiping pun berencana menjerat Shuhuan, yang memang dari awal tertarik pada Yiping. Saat Yiping mulai suka sungguhan pada Shuhuan, pria itu mengetahui ia hanya dimanfaatkan untuk balas dendam.
Serial produksi bersama negara Tiongkok dan Taiwan ini terdiri dari 49 episode. Kisahnya juga diangkat dari novel Chiung Yao alias Qiong Yao. Lagu temanya cukup populer di Indonesia pada masa itu, Hao Xiang Hao Xiang dinyanyikan Vicki Zhao.
Advertisement
Meteor Garden
Komik Hana Yori Dango sangat populer di Jepang pada era 1990-an, dan sempat dibuat versi film layar lebar yang rilis 1995 di Jepang. Untuk versi serial TV, rumah produksi Taiwan yang pertama kali membuatnya pada 2001. Setelah itu muncul adaptasi resmi versi Korea, Jepang, Tiongkok hingga Thailand.
Meteor Garden sukses bikin personel F4 yang sebelumnya bukan siapa-siapa, menjadi megabintang. Hingga kini pun reuni Jerry Yan, Vic Zhao, Ken Chu dan Vanness Wu selalu dinantikan penggemarnya.
Meteor Garden berkisah tentang San Cai, gadis dari keluarga sederhana yang dapat beasiswa di sebuah universitas mewah. Di sana, seluruh mahasiswa takut pada F4, yang dipimpin Dao Mingshi. Karena empat cowok ini anak orang kaya dengan penyumbang terbesar, mereka semena-mena pada sesama mahasiswa bahkan dosen. Tapi San Cai tidak gentar dan berani melawan dominasi Dao Mingshi.
Saking populernya serial ini, tercatat ada lima stasiun TV swasta lain di Indonesia pernah menayangkan ulang setelah Indosiar.