Liputan6.com, Jakarta Kasus pembajakan menimpa film terbaru Fuji, yakni Bukan Cinderella. Baru rilis di bioskop pada 28 Juli 2022, versi bajakannya sudah mejeng di akun medsos, khususnya Tiktok.
Versi bajakan diunggah oleh sebuah akun dan dipecah dalam beberapa bagian. Yang bikin produser maupun sutradara dan pemain naik pitam, film Bukan Cinderella dibajak dari awal hingga akhir.
Advertisement
Rumah produksi Super Media Pictures lewat pengacara Boy Sulimas, S.H., melaporkan aksi pembajakan ini ke Polda Metro Jaya, Jumat (5/8/2022) dengan membidik sejumlah pasal.
Advertisement
Baca Juga
“Makanya hari ini tadi, kami buat laporan polisi di Polda Metro Jaya untuk menindaklanjuti perbuatan mereka di mana kan setiap film itu ada hak ciptanya. Terus juga tadi kami laporkan tentang Undang-undang ITE,” kata Boy Sulimas di Jakarta, pada hari yang sama.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
45 Ribu Penonton
Kepada Showbiz Liputan6.com, Boy Sulimas menjelaskan, ada sejumlah akun medsos yang membajak namun ada satu yang dipolisikan karena dinilai sangat keterlaluan. Ia berharap polisi mengusut tuntas.
“Tiga hari lalu kami lihat di akun media sosial itu, yang menonton melebihi jumlah penonton di bioskop. Yang nonton di bioskop baru 9 ribu, yang di TikTok itu terakhir setelah dia hapus, itu 45 ribu,” urainya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Tak Bisa Dimaafkan
“Itu satu akun media sosial. Bagaimana kalau akun medsosnya lebih dari satu? Itulah yang hari ini kami buat laporan polisi secara resmi untuk ditindaklanjuti secara tegas,” Boy Sulimas menyambung.
Sutradara film Bukan Cinderella, Adi Garin, menyebut akun pembajak yang merekam adegan dari awal sampai akhir tak bisa dimaafkan. Bersama pengacara dan para pemain, ia berharap pembajakan ini bukan karena motif persaingan bisnis.
Mulanya Tak Ditanggapi
Lantas berapa kerugian yang ditanggung produser? “Bisa 2M-an,” cetus Boy Sulimas lalu membeberkan ciri terduga pembajak, “Dia perempuan dewasa, ibu rumah tangga, yang pasti di luar Jawa. Laporannya per hari ini dan sudah diterima.”
Adi Garin menambahkan, “Sudah banyak yang komentar tapi tidak ditanggapi. Setelah itu kami chat di TikTok-nya tidak ditanggapi. Kami cari di Instagramnya baru ditanggapi. Alasannya anaknya yang upload. Padahal enggak mungkinlah.”
Advertisement