Liputan6.com, Jakarta Setelah berjuang berbulan-bulan melawan Obsessive Compulsive Disorder alias OCD ekstrem, Aliando Syarief kembali ke dunia seni peran lewat film Argantara rilisan Hitmaker Studios.
Dalam Argantara yang diangkat dari novel laris karya Falistiyana, Aliando Syarief adu akting dengan Natasha Wilona dan Teuku Rassya. Performanya diarahkan sineas Guntur Soeharjanto.
Persiapan film Argantara yang akan dirilis di jaringan bioskop pada November 2022 terbilang matang. Soundtrack-nya diisi Potret, yang dimotori pasangan Melly Goeslaw dan Anto Hoed.
Advertisement
Baca Juga
Laporan khas Showbiz Liputan6.com akhir pekan ini menghimpun 6 fakta dari balik layar film Argantara, yang digadang-gadang mampu mencetak box office Indonesia. Selamat menyimak.
1. Dua Lagu Tema
Anto Hoed mengungkap alasan mau menggarap soundtrack Argantara. “Ini bukan film romantis biasa, ada friendship yang kuat. Itu digambarkan lewat lagu yang seperti apa. Itu saya diskusikan bersama Melly Goeslaw, Aksan Sjuman, Nikita Dompas, dan Merry Kasiman,” urainya.
Potret menyumbang dua lagu tema yakni “Argantara” dan “Friendzone No More.” Dua lagu tersebut digarap berdasarkan kesepakatan dengan produser Hitmaker Studios, Rocky Soraya.
Advertisement
2. Kali Kedua Natasha - Guntur
Ini bukan kali pertama akting Natasha Wilona diarahkan Guntur Soeharjanto. Sebelumnya, mereka berkolaborasi di webseries Little Mom yang trending di banyak negara. Natasha Wilona bungah saat dikabari Guntur Soeharjanto menahkodai proyek Argantara.
“Om Guntur, sutradara yang saya respek banget. Tak hanya pintar, dia bisa bikin pemain nyaman dan punya chemistry bagus dari aspek komunikasi, diskusi saat baca skrip, atau sekadar mengobrol,” bintang film Aku Tahu Kapan Kamu Mati menjelaskan.
3. Permintaan Khusus Natasha Wilona
Dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (1/10/2022), Natasha Wilona menyebut, “Sangat penting bagi sutradara memiliki attitude yang baik dan bikin pemain serta kru nyaman di lokasi syuting. Itu saya temukan pada Om Guntur.”
Selama syuting, keduanya berdiskusi intens. “Aku selalu ngomong ke Om Guntur: Om, kalau karakter aku jadi sama kayak series sebelumnya, kasih tahu dan ingatkan aku biar konsisten bikin perbedaannya,” ia menyambung.
Advertisement
4. Arga Arogan, Aliando Enggak
Aliando Syarief lantas mengulas perbedaan karakter Argantara Raynad dengan sifat aslinya sehari-hari. “Arga lebih arogan, kalau Aliando yang asli lebih kalem,” aktor kelahiran Jakarta, 26 Oktober 1996 membeberkan.
Kali pertama dengar nama Argantara, Aliando Syarief punya kesan tersendiri. “Kali pertama dengar namanya, saya dapat kesan patriotik. Kesannya patriotik, punya semangat membara,” urai sang aktor.
5. Syuting Sambil Lawan OCD
Argantara menandai kembalinya Aliando Syarief ke layar lebar setelah berbulan-bulan vakum untuk berjuang melawan Obsessive-Compulsive Disorder atau OCD level ekstrem. Syuting sambil berjuang melawan OCD bukan mudah.
“Kesulitannya itu gue harus masuk ke karakter tapi gue ada penyakit OCD. Cuma semua akhirnya membantu. Itu membuat chemistry (gue dan pemain lain) makin kuat,” bintang sinetron Ganteng-Ganteng Serigala mengenang.
Advertisement
6. Hikmah di Balik Nikah Muda
Argantara mengisahkan pernikahan Syera Jehani di usia belasan. Produser Rocky Soraya mengingatkan, ada pesan positif di balik romantika Argantara. “Film ini enggak bilang bahwa nikah dan hamil di usia belasan, 16 tahun, sebagai hal mudah,” Rocky Soraya menerangkan.
Ada banyak problem dan pelajaran berharga untuk dibawa pulang penonton nantinya. “Porsinya 60 persen romansa, 40 persen aksi. Kami enggak iming-iming cuma buat anak muda. Selalu ada pesan moral dalam film. Kita bisa menikmati film bareng keluarga,” tutupnya.