Perkembangan Terkini Kasus DNA Pro Yang Sempat Senggol Nama DJ Una dan Ivan Gunawan Tahun Lalu

Rabu (11/1/2023), sidang kasus robot trading DNA Pro yang sempat menyenggol nama DJ Una dan Ivan Gunawan digelar di Pengadilan Negeri Bandung.

oleh Wayan Diananto diperbarui 13 Jan 2023, 21:55 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2023, 21:53 WIB
Ivan Gunawan diperiksa terkait kasus robot trading DNA Pro
Artis Ivan Gunawan mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/4/2022). Dia memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri untuk diperiksa sebagai saksi kasus penipuan robot trading DNA Pro. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta Kasus investasi bodong berkedok robot trading DNA Pro menghebohkan Tanah Air tahun lalu. Sejumlah selebritas sempat dipanggil polisi untuk dimintai keterangan antara lain DJ Una dan Ivan Gunawan.

Berbulan-bulan berlalu, apa kabarnya perkembangan terkini kasus ini? Rabu (11/1/2023), sidang kasus robot trading DNA Pro rupanya kembali digelar di Pengadilan Negeri Bandung dengan agenda tuntutan.

Dalam sidang tersebut, Wardaniman Larosa sebagai kuasa hukum sekitar 300 orang korban robot trading DNA Pro hadir untuk mendengar pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum atau JPU.

Para terdakwa dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan skema piramida dalam mendistribusikan sebagaimana diatur, diancam, dan didakwa dengan Pasal 105 UU Nomor 7 Tahun 2014 soal Perdagangan Jo Pasal 55 KUHP dan Pasal 3 Jo Pasal 10 UU Nomor 8 Tahun 2010.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sangat Menyayangkan

Wardaniman Larosa sebagai kuasa hukum sekitar 300 orang korban robot trading DNA Pro. (Foto: Dok. Koleksi Pribadi Wardaniman Larosa)
Wardaniman Larosa sebagai kuasa hukum sekitar 300 orang korban robot trading DNA Pro. (Foto: Dok. Koleksi Pribadi Wardaniman Larosa)

Undang-undang yang disebut terakhir terkait Tindak Pidana Pencucian Uang. Para terdakwa dituntut hukuman penjara tiga tahun dipotong masa tahanan yang sudah mereka jalani. Selain itu, aset yang didapat para terdakwa digunakan untuk mengganti kerugian korban DNA pro.

Merespons tuntutan, Wardaniman Larosa menyayangkan. “Perbuatan terdakwa merugikan para korban DNA Pro. Saya sangat menyayangkan tuntutan ringan JPU,” ujarnya lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Jumat (13/1/2023).

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Tuntutan Dinilai Ringan

Putri Una Astari Thamrin alias DJ Una datang memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri. Dia dimintai keterangan terkait kasus dugaan penipuan investasi robot trading DNA Pro.
Putri Una Astari Thamrin alias DJ Una datang memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri. Dia dimintai keterangan terkait kasus dugaan penipuan investasi robot trading DNA Pro. (Habibie/Merdeka)

“Karena (tuntutan ringan tersebut) sangat melukai rasa keadilan masyarakat terkhusus para klien kami. Kami menilai tuntutan tersebut sangat ringan. Hanya tiga tahun penjara,” urai Wardaniman Larosa.

Dalam pernyataan tertulisnya, disebutkan sejumlah nama terdakwa yakni Daniel Abe, Dedi Tumaidi, Rudy Kusuma, Jerry Gunandar, Russel, Yosua Try Sutrisno, Stefanus Richard, Roby Setiadi, Andre Martinus Supit, dan Frengky Nurdian.

 


Restitusi Pengembalian Dana

Ilustrasi investasi Bodong
Ilustrasi investasi Bodong (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

“Terkait upaya restitusi pengembalian dana korban yang kami tempuh melalui LPSK telah berjalan sesuai hukum formil yang berlaku sebagaimana telah dimasukkan dalam tuntutan JPU,” pungkasnya.

Kini, para korban DNA Pro berharap Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara berkenan menerima serta mengabulkan permohonan restitusi yang disampaikan JPU dalam tuntutannya.

 

Infografis Dugaan Banyak Crazy Rich di Pusaran Cuci Uang Investasi Bodong. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Dugaan Banyak Crazy Rich di Pusaran Cuci Uang Investasi Bodong. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya