Selain Mariyuana, Yoo Ah In Juga Positif Propofol

Liputan6.com, Jakarta - Selain positif mariyuana, aktor Yoo Ah In juga dinyatakan positif menggunakan propofol. Hal ini diketahui melalui tes rambut yang telah dijalani oleh bintang film The Throne tersebut pada 5 Februari 2023.

Polisi secara resmi mengumumkan bahwa Badan Forensik Nasional baru-baru ini mengirimkan hasil tes rambut Yoo Ah In ke unit investigasi narkoba Badan Kepolisian Metropolitan Seoul. Menurut laporan tersebut, sampel rambut yang diambil pada 5 Februari 2023 dinyatakan positif mengandung propofol.

Dikutip dari situs Soompi, awal bulang ini polisi mulai melakukan penyidikan terhadap Yoo Ah In atas penggunaan propofol ilegal. Sang aktor juga telah menjalani pemeriksaan.

Polisi juga melakukan penggeledahan dan penyitaan di berbagai kantor dokter dan klinik di Seoul yang diduga telah memberikan obat tersebut secara ilegal kepada Yoo Ah In sejak 2021.

Buntut dari penyidikan, Yoo Ah In menjalani tes urin dan tes rambut pada 5 Februari, dan sampel urinnya dinyatakan positif ganja. Di Korea Selatan, penggunaan ganja adalah ilegal.

Setelah didapat penemuan baru, aktor berusia 36 tahun ini dijadwalkan kembali menjalani BAP. Pihak agensi menyatakan bahwa Yoo Ah In akan menjalani proses penyidikan dengan kooperatif.

"Kami secara aktif bekerja sama dalam penyelidikan. Kami berencana untuk menjelaskan semua masalah yang dipertanyakan," ungkap agensi Yoo Ah In, UAA.

Para warganet tentu prihatin dengan kasus hukum yang menimpa Yoo Ah In. Mereka berharap kasus hukum ini segera usai. 

"OMG itu semakin memburuk. Yoo Ah In apa yang terjadi, my boy?" tutur salah satu warganet.

"Itu mungkin semua aktor terbaik karena mereka memiliki tekanan paling besar, bukan untuk membela mereka, hanya untuk mengatakan bahwa mereka mungkin membutuhkan lebih banyak dukungan!" tambah yang lainnya.

 "Ini sangat disayangkan karena dia adalah aktor berbakat yang baik dan telah mendapatkan popularitas selama bertahun-tahun. Sedih mengetahui mereka harus menggunakan obat-obatan terlarang," yang lain menimpali.