Mieke Amalia Kenang Sosok Mendiang Ibunda Tora Sudiro: Beliau Mertua yang Perhatian Sayang Sama Cucu-Cucu

Liputan6.com, Jakarta Dunia hiburan Tanah Air kembali dirundung duka. Ibunda Tora Sudiro sosok yang dikenal dengan kebaikan dan perhatiannya, yaitu Dyah Setyotami Sudiro, meninggal dunia pada Sabtu (19/8/2023).

Jenazah ibunda Tora Sudiro kemudian dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada Minggu (20/8/2023). Usai pemakaman, Mieke Amalia, istri Tora Sudiro, turut mengenang sosok ibunda mendiang dengan penuh kerinduan dan apresiasi.

"Saya kenal sama mama belum lama ya, baru sekitar 14 tahun, seumur pernikahan kita lah. Tapi dia sosok yang penuh dengan support, dia pokoknya baik. Banyak lah kenangannya, kebaikannya banyak," tutur Mieke Amalia, dengan suara pilu yang terdengar saat wawancara.

Salah satu aspek yang ingin disampaikan Mieke Amalia adalah betapa beruntungnya dirinya memiliki ibu mertua yang tak menyebalkan. "Alhamdulillahnya bukan mertua yang menyebalkan,” lanjutnya sambil tersenyum.

Dalam sejumlah kasus, hubungan mertua dan menantu kerap kali menghadirkan tantangan tersendiri, namun Mieke Amalia merasa diberkati dengan hubungan yang harmonis dengan mendiang ibu mertuanya.

Mieke Amalia juga menggambarkan sosok ibu mertuanya sebagai individu yang penuh perhatian dan kelembutan.

"Dia mertua yang perhatian. Sayang sama saya, sama cucu-cucu, apa ya pokoknya nggak ada hal-hal yang membuat kita tuh kesal," paparnya penuh kehangatan.

Mieke Amalia juga mengungkapkan bahwa mendiang ibu mertuanya adalah pribadi yang santai dan tidak suka mengatur-atur. Sifat lembut dan tutur kata halusnya membuat hubungan antara mereka begitu nyaman.

"Mama tuh pokoknya, santai gitu nggak banyak cincong, nggak banyak ngatur. Kalau ngomong juga halus banget, suaranya lembut banget. Ya memang sosoknya baik aja gitu," bebernya lagi.

Tora Sudiro, sebagai anak, juga memberikan pandangannya tentang sosok sang ibunda. Dalam konteks ini, Tora Sudiro setuju sepenuhnya dengan deskripsi positif yang diberikan oleh Mieke Amalia. Dengan senyum mengembang, Tora Sudiro mengisahkan bagaimana kelembutan sang ibu telah membentuk karakternya dan saudara-saudaranya.

"Ini makanya anaknya bangor semua," timpal Tora sambil tertawa.