Ibunda Menentang Aldila Jelita Rujuk dengan Indra Bekti, Singgung Soal Aib dan Itu Haram

Liputan6.com, Jakarta Marjam Abdurahman, ibunda Aldila Jelita, meluapkan amarahnya terkait keputusan rujuk sang anak dengan Indra Bekti. Dia tidak rela putri kesayangannya harus jatuh kembali ke tangan mantan suaminya.

Menurut wanita paruh baya ini, Indra Bekti telah melakukan kesalahan fatal yang sukar untuk diperbaiki. Dan sebagai ibu, dia tentu ingin melindungi anaknya agar tak jatuh ke lubang yang sama.

"Kalau kamu menikah dan laki kamu berbuat jahat, ibu kamu marah apa enggak? Kamu dibilangin susah karena mau memilih lelaki itu. Ada teman saya yang bilang 'jangan begitu' Hei shut up!" kata Marjam Abdurahman dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Senin (28/8/2023).

"Dila keluar dari perut kamu? Dila menyusui dari susu kamu? Tidak! Dia keluar dari rahim saya, dia menyusu dari susu saya. Terus dia berbuat hina seperti ini sama saya?" ia menyambung pernyataan.

Sikap Marjam yang begitu keras menentang keinginan rujuk anaknya tentu membuat orang bertanya-tanya, kesalahan apa yang telah diperbuat Indra Bekti. Sayangnya, dia enggan mengungkap secara eksplisit.

"Ini aibnya, aib agama. Kalau kalian mau tahu, ini aib agama, baca surat Nabi Luth," ujarnya dengan nada tegas.

Kesalahan Indra Bekti sebenarnya sudah terjadi sejak 2016 lalu dan dimaafkan. Sayangnya, hal itu terjadi lagi hingga Marjam menganggap bahwa Tuhan telah menurunkan azabnya.

"Kan kalau maling terang terangan enggak mencuri? Tidak kan? Di mana istrinya tidak tahu, dia melakukan. Allah tuh Maha Tahu, kamu terus-terus bikin dosa tapi karena masih ada kesempatan atau something, sampai Allah sudah capek diazablah saat itu sampai dia tergeletak di kamar mandi, si Dila saat itu sudah bilang 'Mami, I'm give up'," ungkapnya.

Marjam merasa seharusnya tak semudah itu keduanya untuk rujuk. Indra Bekti harus membuktikan bahwa dia sudah melakukan taubatan nasuha.

"It's okay kalau kamu enggak mau ditaur tapi saya bicara begini sebagai lisannya Islam. Islam menyatakan di surat Nabi Luth ini haram, haram, tidak boleh, kecuali kalau memang Bekti mau bertaubat. Tunjukin taubatnya dulu," kata dia.