Liputan6.com, Jakarta - Caren Delano trauma merekrut karyawan lewat rekomendasi orang, setelah mobilnya dibawa kabur FS, sopir yang baru bekerja dengannya selama sepekan. Kala itu, Caren menerima FS berkat saran teman.
Itu sebabnya Caren memilih tinggal di apartemen karena faktor keamanan. Namun ternyata, mobilnya tetap raib dibawa kabur sopir yang kini telah diamankan polisi.
"Saya ada (masih ada) traumanya. Saya mikir tinggal di apartemen biar aman tapi ini malah tetap aja kebobolan," aku Caren di Polsek Setiabudi, Jakarta, Jumat (6/10/2023).
Advertisement
"Nah tadi siang saya baru pulang dari syuting. Saya punya karyawan stylist, dia rekomendasi sopir dari temen mamanya," tambah Caren.
Tetap Butuh Orang
Meski trauma, Caren menyadari butuh orang yang membantu pekerjaannya. Ia mengaku tak ingin hidup di bawah bayang-bayang trauma atas kejadian yang dialaminya.
"Saya nggak mau hidup dalam trauma karena saya butuh. Makanya saya bilang oke, coba kita temui, mungkin saya bisa punya sopir lagi," ujarnya.
Advertisement
Mulai Memfilter
Meski begitu, Caren mengaku lebih selektif lagi dalam merekrut karyawan. Caren harus mengetahui lebih dulu seluk-beluk orang yang akan bekerjanya.
"Saya harus filter lagi buat penerimaan karyawan, harus ada SOP tidak hanya setor KTP dan SIM. Ternyata harus KK (Kartu Keluarga-red), harus difoto orangnya, harus survei dulu rumah orang itu dimana. Ini pengalaman besar buat saya," jelas Caren.
Jadi Pelajaran
Di kesempatan yang sama, Caren mengapresiasi kinerja kepolisian yang sangat cepat mengusut kasus penggelapan mobilnya. Ia juga berharap, kasus ini menjadi pelajaran untuk masyarakat, agar lebih berhati-hati dalam merekrut pekerja.
"Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Polres Jakarta Selatan khususnya Polsek Metro Setiabudi buat bantuannya. Karena tim kepolisian dari Polsek Metro Setiabudi cepat sekali, tanggap sekali, sigap sekali," ucap Caren.
Advertisement