Liputan6.com, Jakarta Para pencinta novel The Architecture of Love gembira setelah tahu dua tokoh utamanya diperankan Putri Marino dan Nicholas Saputra. Putri Marino memerankan Raia, sementara Nicholas Saputra dipercaya sebagai River.
Pengumuman resmi ini disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (20/10/2023). The Architecture of Love diangkat dari novel karya Ika Natassa. Ika Natassa berkali ucap syukur bisa menyandingkan Nicholas Saputra dan Putri Marino.
Baca Juga
Film ini diproduksi Starvision Plus dengan sutradara Teddy Soeriaatmadja. The Architecture of Love akan syuting di New York City, AS, dan Indonesia. Kepada Showbiz Liputan6.com, Ika Natassa berbagi cerita soal bagaimana Putri Marino dipinang.
Advertisement
“Kalau Putri Marino jujur kita sudah locked dari tahun 2020. Maaf ya menggantung sekian lama. Jadi waktu itu, aku sama Pak Parwez mengobrol berdua, muncullah nama Putri. Tanpa perdebatan, kita berdua sepakat. Setuju,” ujar Ika Natassa.
Aku Jatuh Cinta...
Ia mengaku sejak lama jatuh hati pada akting Putri Marino, yang telah meraih 2 Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik (Posesif) dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik (Losmen Bu Broto).
“Aku jatuh cinta pada akting dia dari sejak film Posesif, Jelita Sejuba, you are awesome. Habis kita lock Putri tentu PR besar kita di casting adalah menemukan pemain yang kelasnya enggak boleh di bawah,” katanya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Ada Jeda Akibat Pandemi
Setelah meminang Putri Marino sejak 2020, industri film mengalami jeda panjang akibat pandemi Covid-19. Ada hikmah di balik wabah. Ika Natassa dan tim Starvision punya banyak waktu untuk menyeleksi para pemain The Architecture of Love.
“Waktu itu sempat ada jeda gara-gara pandemi Covid-19. Alhamdulillah dengan adanya jeda, saya, Pak Parwez bersama tim casting (setelah Mas Teddy masuk), menemukan banyak nama yang luar biasa,” Ika Natassa menyambung.
Itu Yang Dirasakan Raia
Deretan nama luar biasa yang dimaksud antara lain Omar Daniel, Jerome Kurnia, Jihane Almira, Arifin Putra, Agla Artalidia, Jeremie Tobing, Willem Bevers, Imelda Therinne, dan aktris legendaris Lydia Kandou.
Ika Natassa lantas memberi catatan khusus soal tokoh Raia. Raia adalah penulis. Menulis menjadi identitasnya. Saat seorang penulis tak bisa menulis, maka ia kehilangan identitas. Inilah yang terjadi pada Raia hingga akhirnya ia terbang ke negeri orang.
“Itulah yang dirasakan Raia dan dia harus mencari identitasnya kembali dengan segala cara sampai akhirnya dia kabur ke New York, tinggal di rumah sahabat, dan menemukan hidupnya kembali,” pungkasnya.
Advertisement