Liputan6.com, Jakarta Aktor peraih 5 Piala Citra, Reza Rahadian membintangi film terbaru, Gowok: Kamasutra Jawa. Film ini menandai 15 tahun kerja sama dengan sutradara peraih 2 Piala Citra, Hanung Bramantyo.
Gowok: Kamasutra Jawa syuting di Yogyakarta di bawah payung MVP Pictures dan Dapur Film. Selain Reza Rahadian, film ini diperkuat Lola Amaria, Raihaanun, Ali Fikry, dan legenda hidup Slamet Rahardjo.
Baca Juga
Mengambil latar dekade 1960-an, Gowok: Kamasutra Jawa mengusung tema hubungan suami istri dan relasi di atas ranjang. Sepintas terasa sensitif. Reza Rahadian yakin, di tangan Hanung Bramantyo, Gowok: Kamasutra Jawa tetap berkelas.
Advertisement
Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini merangkum 6 fakta Reza Rahadian membintangi film Gowok: Kamasutra Jawa. Akankah ini mengantar sang aktor meraih Piala Citra ke-6?
1. Kamanjaya Penuh Tekanan
Dalam Gowok: Kamasutra Jawa, Reza Rahadian memerankan Kamanjaya yang hidup dalam kondisi keluarga penuh tekanan. Lingkungan ini membentuk Kamanjaya menjadi pribadi bermartabat sekaligus ambisius.
“Karena sakit hati maka dia merasa perlu melakukan pembalasan. Jiwa terluka membuatnya tumbuh sebagai pribadi emosional. Tak hanya ambisius tapi cenderung oportunis hingga menghalalkan segala cara,” kata Reza Rahadian.
Advertisement
2. 15 Tahun Kerja Bareng Hanung Bramantyo
Gowok: Kamasutra Jawa menandai kerja sama Reza Rahadian dengan Hanung Bramantyo. Kali pertama keduanya kerja sama dalam Perempuan Berkalung Sorban pada 2009. Film ini mengantar Reza Rahadian meraih Piala Citra pertama, Pemeran Pendukung Pria Terbaik.
“Saya kangen, ceritanya menarik, sudah lama juga enggak kolaborasi sama Mas Hanung. Dia seperti kakak. Buat aku Mas Hanung yang membukakan pintu di industri film. Jadi pas dia menawarkan film ini, terus aku baca ceritanya langsung tertarik,” ia menjelaskan.
3. Turun 2,5 Kg Demi Peran
Di lokasi syuting, Reza Rahadian tampak lebih kurus dari biasanya. “Ya, ini ternyata turun berat badannya enggak banyak. Cuma 2,5 kg,” bintang film My Stupid Boss menyambung.
Gowok: Kamasutra Jawa menampilkan wajah Indonesia di dekade 1960-an. Reza Rahadian tertantang mempelajari bahasa Indonesia dan Jawa termasuk dialek “ngapak” di era itu.
Advertisement
4. Dengan Raihaanun, Langsung Sefrekuensi
Ini bukan kali pertama Reza Rahadian adu akting dengan Raihaanun. Sebelumnya, mereka pernah tampil bareng dalam Twivortiare dan Layangan Putus The Movie, yang mendulang 1 jutaan penonton. Reza Rahadian tak butuh penyesuaian banyak saat kerja bareng Raihaanun.
“Langsung otomatis (sefrekuensi). Enggak perlu banyak adjusment langsung ketemu. Dia aktris profesional. Dia salah satu aktris terbaik yang kita punya. Saya bangga banget sama Hanun lagi di sebuah film yang ceritanya powerfull,” Reza Rahadian menjelaskan.
5. Terkesan dengan Gaya Kerja Hanung
Berkali diarahkan Hanung Bramantyo membuat Reza Rahadan hafal dengan gaya kerja sutradara film Sang Pencerah. Ia menyebut Hanung Bramantyo bukan tipe sutradara yang duduk manis di depan monitor mengamat-amati para pemain.
“Mas Hanung enggak pernah di monitor. Selalu di set, dia selalu brief pemain langsung. Itu menyenangkan sekali bekerja sama dengan sutradara yang bisa diajak diskusi, dan tahu persis apa yang dia mau,” akunya.
Advertisement
6. Kumis Reza Curi Perhatian
Salah satu proses yang dinikmati Reza Rahadian dalam seni peran adalah transformasi. Ia menaikkan dan menurunkan berat badan demi peran. Memanjangkan bahkan pangkas rambut hingga bikin pangling. Untuk Gowok: Kamasutra Jawa pun, Reza Rahadian berubah.
“Secara look dikasih referensinya dengan rambut klasik. Saya berusaha mendekati itu. Kostum dan make up sudah mendukung sehingga saya harus membawakan karakter sebaik yang saya bisa. Soal kumis ini bagian dari karakter saya,” Reza Rahadian mengakhiri.