Liputan6.com, Jakarta Memasuki semester kedua 2024, tangga box office Indonesia makin menggelora berkat performa film Sekawan Limo karya Bayu Skak. Film ini meraih 1 juta penonton pada Rabu (10/7/2024).
Kabar ini disampaikan produser Starvision Plus, Chand Parwez Servia, lewat akun Instagram terverifikasi, hari yang sama. Sementara jumlah show atau jam pertunjukan film Sekawan Limo mengalahkan Twisters.
Baca Juga
“Matur nuwun untuk 1.000.000++ penonton Sekawan Limo yang sudah ikut pendakian penuh tawa, takut, tangis, dan hatinya hangat bersama Bagas dan konco-konconya di bioskop,” Chand Parwez mengabarkan.
Advertisement
Dengan pencapaian ini, maka Sekawan Limo yang dibintangi Bayu Skak, Nadya Arina, dan Keisya Levronka menjadi film Indonesia ke-11 yang mendulang 1 juta penonton lebih di tangga box office tahun ini.
1 Juta Penonton Dalam 7 Hari
Chand Parwez pun mengunggah infografis berisi keterangan, “Terima kasih sanget, sampai pukul 19.30 hari ke-7 tayang, 1.000.000+ penonton ikut merasakan takut, tawa, dan terharu di bioskop bareng Sekawan Limo.”
Akun Twitter pemerhati film @cinepoint_ menyajikan data mengejutkan, bahwa jumlah show atau jam pertunjukan Sekawan Limo mendominasi dengan persentase mencapai lebih dari 23 persen.
Advertisement
Jumlah Show Terbanyak
Sekawan Limo mengungguli salah satu raksasa Hollywood, Twisters. Berikut data 5 besar film dengan jumlah jam pertunjukan terbanyak per Rabu, 10 Juli 2024 melansir dari @cinepoint_.
Sekawan Limo (2.418 shows atau 23,15 persen)
Twisters (2.335 shows atau 22,35 persen)
Despicable Me 4 (2.212 shows atau 21,17 persen)
Ipar Adalah Maut (1.152 shows atau 11,03 persen)
A Quiet Place Day One (493 shows atau 4,72 persen)
Sinyal Sukses di Hari Pertama
Seperti diketahui, sinyal sukses Sekawan Limo menguat bahkan sejak hari pertama penayangan, Kamis, 4 Juli 2024. Pada hari itu, film produksi Starvision Plus ini mendulang 100.155 penonton.
Sekawan Limo mengisahkan Bagas (Bayu Skak), Lenni (Nadya Arina), Dicky (Firza Valaza), Juna (Benidictus Siregar), dan Andrew (Indra Pramujito) mendaki Gunung Madyopuro. Mitosnya, rombongan pendaki mesti berjumlah genap dan dilarang menoleh ke belakang.
Advertisement