AMI Buka Suara Soal Penghargaan untuk Karya Musik Berbasis AI, Layak atau Tidak?

AMI mengadakan diskusi publik yang membahas peran artificial intelligence (AI).

oleh Aditia Saputra diperbarui 14 Agu 2024, 21:23 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2024, 17:40 WIB
Diskusi publik yang membahas peran artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam industri musik Indonesia.(Istimewa)
Diskusi publik yang membahas peran artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam industri musik Indonesia.(Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Yayasan Anugerah Musik Indonesia (AMI) baru-baru ini mengadakan diskusi publik yang membahas peran artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam industri musik Indonesia. Diskusi ini digelar secara luring dan daring, dengan Candra Darusman, Ketua Umum Yayasan AMI, sebagai pembuka acara. 

Candra Darusman mengungkapkan bahwa AMI perlu mulai aktif dalam menjawab pertanyaan penting mengenai apakah karya musik berbasis AI sudah layak untuk mendapatkan penghargaan. 

“Pada suatu saat, mungkin kita harus punya posisi bagaimana menghargai karya berbasis AI ini,” ujar Candra di Kantor Pusat RRI, Jakarta, pada Selasa (13/8/2024).

 

Enam Narasumber

Diskusi publik yang membahas peran artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam industri musik Indonesia.(Istimewa)
Diskusi publik yang membahas peran artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam industri musik Indonesia.(Istimewa)

Untuk mendapatkan wawasan yang komprehensif tentang keberadaan AI dan dampaknya terhadap industri musik, diskusi ini menghadirkan enam narasumber dengan latar belakang yang beragam.  

Narasumber tersebut termasuk Ramya Prajna Sahisnu dari Digital Creative Agency, Diana Silfiani yang merupakan Entertainment Lawyer & Publisher, Prof. Dr. Ahmad M Ramli sebagai Founder Center of Cyberlaw & Digital Transformation Fakultas Hukum UNPAD, Indra Aziz yang dikenal sebagai Musisi dan Vocal Coach, serta dua musisi ternama yaitu Febrian Nindyo dan Eka Gustiwana.

 

Berbagi Pengalaman

Dipandu oleh Tantowi Yahya sebagai moderator, setiap narasumber berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka terkait dengan teknologi AI. Diskusi ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana AI dapat mempengaruhi proses penciptaan musik dan potensi penghargaan bagi karya yang diciptakan dengan bantuan teknologi ini.

 

Bahan Pertimbangan

Candra Darusman juga menambahkan bahwa apa yang disampaikan dalam diskusi ini akan menjadi bahan pertimbangan AMI dalam membuat keputusan terkait penghargaan bagi karya berbasis AI di masa depan.  

“Tapi sekali lagi ini hanya mengumpulkan pendapat untuk bagaimana tahun depan. Nggak bisa kita hindari kalau AI bagian dari kehidupan kita. Ya pastinya ada yang setuju dan tidak setuju, dengan alasannya masing-masing,” pungkas Candra.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya