Liputan6.com, Jakarta Aktris sekaligus penyanyi Mawar de Jongh berbagi perspektif soal gaya busana. Bintang film Bumi Manusia menyebut gaya berbusananya selama ini adalah simpel dan elegan.
Mawar de Jongh membenarkan bahwa di dunia seni, bakat yang utama. Bukan berarti penampilan tak penting. Menurutnya, penampilan amat berdampak pada keseharian figur publik.
Advertisement
Baca Juga
“Sebagai figur publik, fesyen itu berpengaruh banyak banget untuk keseharian aku pastinya. Kalau dideskripsikan, gaya berbusana saya simpel sekaligus elegan,” kata Mawar de Jongh.
Advertisement
Pelantun “Sedang Sayang-sayangnya” mengakui, bujet untuk penampilan selalu ada. Dalam membeli barang mode maupun produk lain, Mawar de Jongh memperhatikan value yang ditawarkan.
Ritual Mawar de Jongh
“Apakah bahan-bahan yang mereka pakai mungkin berbahan dasar tumbuhan atau yang lain. Itu penting banget. Fashion bukan hanya soal penampilan. Tapi, bagaimana kita nyaman dan percaya diri dengannya,” Mawar de Jongh menyambung.
Kepada Showbiz Liputan6.com, Mawar de Jongh kemudian menggarisbawahi, penampilan tak harus mahal dan glamor. Namun, pakaian yang lembut sekaligus wangi adalah harus.
Pesohor dengan 2 jutaan pengikut di Instagram itu mengingatkan, yang paling utama dalam berbusana adalah aspek kenyamanan. Wangi dan lembut membuat Mawar de Jongh nyaman.
“Ritualnya pakai pelembut pakaian. Ketika pakaian saya wangi dan lembut, rasanya lebih percaya diri dalam beraktivitas. Itu memberi kesan pertama yang baik ke orang lain ketika pakaian kita wangi dan lembut,” akunya.
Advertisement
Komitmen dan Inovasi
Mawar de Jongh menyampaikan ini dalam peluncuran Royale by SoKlin Premium Series di Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025). Dalam acara itu, ia diperkenalkan sebagai duta atau brand ambassador Royale by SoKlin Premium Series.
Marketing Manager Fabric Conditioner Category Wings Group Indonesia, Meliana Sri Rahayu Widodo, mengatakan Royale by SoKlin Premium Series lahir dari komitmen terus menghadirkan inovasi produk terbaik yang relevan dengan kebutuhan konsumen.
Belakangan masyarakat makin sadar untuk menggunakan produk yang terinspirasi dari kebaikan alam termasuk berbahan tumbuhan. Karenanya pihaknya berinovasi menggeliatkan pasar fabric conditioner di Indonesia.
“Salah satunya dengan menghadirkan pelembut pakaian konsentrat berbahan tumbuhan pertama di Indonesia, Royale by SoKlin Premium Series dengan varian Summer Lovin’ dan Spring Blossom,” terang Meliana Sri Rahayu Widodo.
Pilihan Lebih Bijak dan Bertanggung Jawab
Peluncuran ini dimeriahkan dengan sesi gelar wicara dan workshop interaktif bersama Pendiri KaIND, Melie Indarto. Ia mengulas barang mode berbahan alami seraya mengaku, mendirikan KaIND karena resah 99 persen bahan fashion di Indonesia masih impor.
“Bicara fashion, tentu dari seratnya, benang, kain, itu 99 persen impor. Bicara serat, banyak di Indonesia, serat dari tumbuhan yang bisa dipakai jadi produk fashion. Serat rami. Ada serat nanas, bahkan daun pisang,” Melie Indarto membeberkan.
“Jadi sustainable fashion bukan sekadar tren. Tapi, sudah menjadi komitmen sekaligus pernyataan diri bahwa kami adalah karakter yang aware dengan gaya hidup lebih sehat serta ramah lingkungan,” ia menyambung.
Senada dengan Mawar de Jongh, Melie Indarto menyebut, pakaian yang lembut adalah kunci. KaIND menggunakan peace silk dan bahan-bahan dari alam lainnya yang lembut sekaligus ramah lingkungan selama proses produksinya.
“Saya ingin menunjukkan kebaikan alam bisa hadir dalam fesyen tanpa mengorbankan kualitas atau estetika. Tidak hanya mengikuti tren, tapi inilah komitmen menciptakan dampak positif lewat pilihan yang lebih bijak dan bertanggung jawab,” tutupnya.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)