Bagi yang menggemari serial animasi anak-anak 'Dora and The Explorer', tentunya akan tertarik dengan versi live actionnya yang diciptakan oleh Matthew Pollock melalui label CollegeHumor.
Dirilis di dunia maya, seri yang hanya berdurasi sekitar sepuluh menit ini menampilkan petualangan Dora bersama sahabatnya Diego.
Uniknya, berbeda dengan versi animasinya yang dipersembahkan khusus bagi para balita, 'Dora the Explorer and the Destiny Medallion' justru tampil berdarah-darah lewat banyaknya pertarungan sengit serta tembak-tembakan bak film laga.
Disini, selain Dora tampil dengan begitu lincah dan jago berkelahi, sosok Diego juga dibuat dewasa dengan wajahnya yang tampan. Beruntung, di luar segala unsur kedewasaan yang ditampilkan di sini, sosok peta yang diceritakan selalu menjadi andalan Dora tetap dibuat memiliki peranan penting.
Alhasil, bagi orang dewasa yang (siapa tahu) benar-benar menggemari cerita aslinya, mereka tidak akan terlalu kehilangan arah dalam menyaksikan cerita ini.(Feb)
Dirilis di dunia maya, seri yang hanya berdurasi sekitar sepuluh menit ini menampilkan petualangan Dora bersama sahabatnya Diego.
Uniknya, berbeda dengan versi animasinya yang dipersembahkan khusus bagi para balita, 'Dora the Explorer and the Destiny Medallion' justru tampil berdarah-darah lewat banyaknya pertarungan sengit serta tembak-tembakan bak film laga.
Disini, selain Dora tampil dengan begitu lincah dan jago berkelahi, sosok Diego juga dibuat dewasa dengan wajahnya yang tampan. Beruntung, di luar segala unsur kedewasaan yang ditampilkan di sini, sosok peta yang diceritakan selalu menjadi andalan Dora tetap dibuat memiliki peranan penting.
Alhasil, bagi orang dewasa yang (siapa tahu) benar-benar menggemari cerita aslinya, mereka tidak akan terlalu kehilangan arah dalam menyaksikan cerita ini.(Feb)