Liputan6.com, Jakarta - Anda ingin jalan-jalan tapi bosan dengan yang begitu-begitu saja? Yuk coba melancong ke Gresik, Jawa Timur. Di sana ada wisata alam pesisir pantai dengan hutan mangrove yang eksotik cocok banget untuk bersantai ria.
Wisata mangrove ini terletak di dusun Banyulegi, Desa Banyuurip, Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Sejak diresmikan oleh Bupati Gresik Sambari Halim Radianto pada 2016, banyak masyarakat yang mengunjungi ekowisata ini karena keasrian dan nuansa alamnya yang kental.
Mengutip laman Disparbud Gresik, Selasa (3/9/2019), deretan perahu nelayan yang pulang dari melaut serta suasana pasar nelayan tempat transaksi hasil laut seperti kerang dan lain-lain membuat tempat ini semakin menarik.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, area pembibitan berbagai jenis tanaman mangrove membuat obyek wisata ini bernilai edukasi. Hal ini karena para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi baik negeri dan swasta melakukan riset. Selain untuk berekreasi, banyak peneliti yang melakukan observasi dan riset tentang mangrove yang ada di sana.
Sekelompok burung bangau juga menjadikan hutan mangrove itu menjadi habitat burung tersebut semakin menambah daya tarik. Untuk memasuki kawasan ini kita harus menyeberang jembatan kayu sekitar 250 meter dan tingginya satu meter di atas air.
Selama melewati jembatan kita akan disuguhi hutan mangrove yang lebat dan sejuk. Selain itu terdapat gazebo yang digunakan untuk duduk-duduk santai.
Ekowisata ini dibuka setiap hari jam 06.00 WIB hingga 17.00 WIB. Untuk masuk ke sini kita hanya merogoh kocek sebesar Rp10 ribu. Kita dapat menempuh Banyu Urip Mangrove Center dengan tiga jalur, yaitu lewat Ujung Pangkah- Banyu Urip, jalur Sekapuk- Banyu Urip, dan jalur Dalegan - Banyu Urip di Gresik.
(Tito Gildas, Mahasiswa Kriminologi Universitas Indonesia)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk Jelajahi Pantai Delegan Berpasir Putih di Gresik
Sebelumnya, sambut akhir pekan, apakah sudah ada rencana mau jalan-jalan ke mana? Khususnya bagi warga Gresik, Jawa Timur dan sekitar, pasti tahu mengenai Pantai Delegan. Tempat wisata yang berjarak sekitar 40 kilometer dari kabupaten Gresik, tepatnya berdekatan dengan kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Pantai Delegan merupakan salah satu dari wisata bahari yang dikenal di kabupaten Gresik. Berikut ini, Liputan6.com menyajikan mengenai Pantai Delegan Gresik yang ditelusuri dari berbagai sumber, salah satunya gresikkab.go.id.
Pantai Delegan berada di Desa Delegan, Kecamatan Panceng, Gresik, Jawa Timur. Sesuai dengan lokasi pantai ini berada, namanya pun sama yakni Pantai Delegan.
Pantai Delegan dibuka untuk umum sejak 2003. Pantai ini belum pernah dikelola. Akan tetapi, hanya sekadar untuk tempat bermain anak-anak. Lambat laun pengunjung semakin banyak sehingga untuk kenyamanan dan keamanan pengunjung kemudian dikelola oleh desa tersebut.
Pantai dengan luas 2,5 hektar ini memiliki pasir pantai yang berwarna putih. Ombak yang ada di pantai ini pun cukup stabil dan juga tenang, sehingga tidak sedikit dari pengunjung yang berenang di sana.
Sama seperti dengan pantai lainnya, di sini pengunjung bisa melakukan aktivitas bermain pasir, berenang menggunakan ban pelampung, menaiki sampan atau perahu, bersantai ria di pinggir pantai, menikmati pemandangan dan berbagai aktivitas lainnya.
Banyak warga sekitar Gresik yang memanfaatkan keberadaan pantai ini. Misalnya dengan menjajakan makanan, oleh-oleh khas Gresik, maupun cinderamata. Setiap harinya, Pantai Delegan buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
Di sini pula banyak pedagang yang menjual beragam ikan bakar yang merupakan hasil tangkapan para nelayannya. Anda bisa membelinya dengan harga yang bervariasi.
Untuk menuju sampai ke pantai ini, Anda bisa menggunakan peta untuk mencari di mana lokasinya berada. Selain itu, sudah banyak juga disediakan rambu-rambu petunjuk jalan yang dapat membantu mencapai Pantai Delegan.
“Jalan-jalan bareng keluarga emang paling seru ke tempat destinasi wisata keren. Ada gak nih weekend nanti main ke Pantai Delegan bareng keluarganya?,” dikutip dari instagram @gresiktourism, ditulis pada Sabtu, 24 Agustus 2019.
(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara)
Advertisement