Kader Kesehatan Remaja Gresik Bakal Bantu Program Turunkan Stunting

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik meluncurkan 250 orang kader kesehatan remaja pada peringatan hari remaja internasional.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 14 Agu 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2019, 16:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Pemkab Gresik memperingati hari remaja internasional (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Gresik - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik meluncurkan 250 orang kader kesehatan remaja pada peringatan hari remaja internasional.

Peluncuran tersebut dilaksanakan di ruang Mandala Bakti Praja pada Rabu (14/8/2019) oleh Wakil Bupati Gresik, Mohammad Qosim yang mewakili Bupati. Dalam sambutan, Qosim mengajak para kader kesehatan remaja yang hadir pada kegiatan ini untuk menjadi motor penggerak perubahan.

"Perubahan yang saya maksud adalah perubahan ke arah yang baik termasuk perubahan untuk mendukung gerakan masyarakat hidup sehat. Saat ini, anda sebagai remaja sudah berada di jalan yang benar dalam menuntut ilmu, tapi harus pula dibekali iman dan taqwa," ujar Qosim.

Qosim menuturkan, ada tiga hal yang harus dipunyai remaja yaitu penguatan karakter, kompetensi, dan kemampuan literasi (membaca).

"Anda adalah calon pemimpin. Pada masa yang akan datang, tentu yang akan Anda pimpin adalah generasi mendatang yang tingkat kemampuan intelektual dan pengetahuannya tidak sama seperti sekarang ini. Jadi sangat tepat pada hari remaja international saat ini mengambil tema transforming education," ujar dia.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Gresik, Endang Puspitowati mengatakan, mestinya peringatan hari remaja se-dunia ini diperingati pada 12 Agustus. Namun, baru bisa dilaksanakan pada Rabu, 14 Agustus 2019.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

40,95 Persen Remaja Puteri Menderita Anemia

Pada peringatan kali ini, Dinas Kesehatan Gresik mensosialisasikan gerakan minum tablet penambah darah. Menurut Plt Kepala Dinas yang juga Dirut RSUD Ibnu Sina, sengaja pihaknya merekomendasikan untuk memberikan pil penambah darah untuk remaja kerena berdasarkan penelusuran yang dilakukan.

"Skreening yang kami lakukan pada siswa SMP/MTs ada 27,83 persen kasus remaja putri yang anemia. Sedangkan pada siswa SMA/MA ada 40,95 persen remaja puteri yang anemia. Untuk pencegahan anemia tersebut kami meminta kepada para remaja khususnya remaja putri agar minum tablet tambah darah rutin seminggu sekali," kata Endang.

Endang juga meminta kepada para kader kesehatan remaja dan seluruh peserta remaja yang hadir pada kegiatan ini agar mendukung gerakan pemerintah Kabupaten Gresik untuk menurunkan angka stunting, kematian ibu dan bayi saat kelahiran.   

"Melalui konsumsi tablet tambah darah, kami bertekad untuk menurunkan angka stunting, menurunkan angka kematian ibu dan bayi saat kelahiran. Kendati saat ini hanya 20 kematian dari 100.000 kelahiran. Semua itu akibat anaemia atau kekurangan darah," kata Endang.

Selain Wakil Bupati Gresik, yang membuka acara sekaligus memberikan materi. Pada kegiatan tersebut hadir juga beberapa kepala OPD serta narasumber lain yaitu dokter Danu Maryoto Teguh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya