Alasan Pentingnya Kolaborasi Pengusaha Surabaya dengan Taiwan  

Taiwan adalah bagian penting dalam rantai pasok global industri teknologi dunia. Taiwan selangkah lebih maju dalam penerapan Revolusi Industri 4.0

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Sep 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2019, 14:00 WIB
Asal-usul Nama Jalan Gunungsari Surabaya yang Bakal Diganti Nama Siliwangi
Patung Suro lan Boyo ikon Kota Surabaya karya Sigit Margono. (Dipta Wahyu/Jawa Pos)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya Ali Affandi mengajak pelaku usaha di Kota Pahlawan menjalin kolaborasi dengan industri di Taiwan, sebab prospeknya sangat terbuka, terutama dalam bidang teknologi, karena punya banyak keunggulan.

"Taiwan adalah bagian penting dalam rantai pasok global industri teknologi dunia. Mereka selangkah lebih maju dalam penerapan Revolusi Industri 4.0, membangun kecerdasan buatan dan itu tentunya bisa diaplikasikan dalam berbagai sektor bisnis, mulai layanan kesehatan sampai makanan-minuman," kata Ketua Kadin Surabaya Ali Affandi di Surabaya, Jumat 27 September 2019.

Andi, sapaan akrab Ali Affandi yang sebelumnya membuka Taiwan Expo di Surabaya mengatakan, kolaborasi teknologi bisa dilakukan dengan meningkatkan daya saing karena proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien, dilansir dari Antara

"Kolaborasi teknologi bakal mendorong lompatan bagi pelaku usaha di Surabaya. Saya kira ada peluang besar di sana yang harus dimanfaatkan," ujar Andi kepada wartawan.

Selain kolaborasi teknologi, Andi juga melihat besarnya peluang menggarap pasar ekspor ke Taiwan. Meski populasinya tidak besar, hanya sekitar 23 juta penduduk, tapi kualitas ekonomi Taiwan sangat baik. Pendapatan per kapita atau PDB per kapita Taiwan sudah menembus USD 25.000, setara dengan negara-negara maju di dunia.

"Daya beli di sana besar, terutama pada produk turunan pertanian di mana mereka menginginkan produk sehat dan organik. Dalam hal ini, para pelaku usaha Surabaya bisa bermitra dengan para petani di berbagai wilayah Jatim untuk bersama-sama menggarap pasar Taiwan," katanya.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Masa Depan Pasar Taiwan

Selama ini, kata dia, Taiwan belum menjadi pasar utama ekspor dari Surabaya dan Jatim, dan mayoritas tertuju ke Jepang, China dan Amerika Serikat.

"Ke depan, Taiwan sebagai pasar yang menarik harus digarap, seperti potensi wisatawan dari Taiwan juga cukup besar. Dengan pendapatan per kapita yang tinggi, berwisata telah menjadi kebutuhan warga di sana," katanya.

Oleh karena itu, kata Andi, Surabaya yang merupakan pintu masuk utama turis ke Jatim perlu mengambil peluang ini dengan memetakan keinginan wisatawan Taiwan.

Ia berharap, Taiwan Expo yang digelar di Surabaya bisa semakin mempererat relasi ekonomi di antara kedua pihak.

"Terima kasih kepada Chairman Taiwan External Trade Development Council (Taitra), James Huang, yang terus berkomitmen membangun hubungan ekonomi yang baik antara Taiwan dan Indonesia, khususnya Jatim dan Surabaya," katanya.

Taiwan Expo 2019 akan digelar hingga Sabtu (28/9) dengan menghadirkan 180 perusahaan dari Taiwan, dengan menghadirkan enam industri utama termasuk di dalamnya yaitu teknologi pintar, pendidikan, budaya, pariwisata hingga perawatan kesehatan dan makanan halal. Taiwan Expo 2019 juga menampilkan produk antariksa nasional Taiwan dan asosiasi pengembangan industri antariksa Taiwan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya