5 Tim dari 40 Perguruan Tinggi se-Indonesia Adu Inovasi Teknologi di KRTI 2019

Rektor Unesa Nurhasan berharap, KRTI dapat menjadi kegiatan mahasiswa untuk mengeksplorasi kemampuan dalam mengembangkan ide, merancang, serta mengimplementasikan teknologi dalam bentuk robot.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 02 Okt 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2019, 14:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Kontes Robot Terbang Indonesia 2019 (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) bersama Direktorat Jenderal Pembelajaran dan kemahasiswaan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menyelenggarakan Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) di Lapangan Terbang Angkatan Laut Grati Pasuruan 1-4 Oktober 2019. 

Kegiatan yang telah berlangsung kali ke-7 ini diikuti 95 tim dari 40 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia dan mengambil tema menuju kemandirian teknologi wahana terbang tanpa awak.

Rektor Unesa Prof. Nurhasan menyambut baik atas berlangsungnya kegiatan KRTI. Ia mengapresiasi atas kepercayaan Kemristekdikti kepada Unesa untuk menyelenggarakan KRTI 2019. Nurhasan menuturkan, penyelenggaraan kegiatan ini dengan upaya berkelanjutan meningkatkan daya saing bangsa.

"Penyelenggaraan KRTI menjadi bagian upaya dari mewujudkan Pendidikan Tinggi yang bermutu dan mengembangkan kemampuan Iptek dan Inovasi untuk mendukung daya saing bangsa serta beradaptasi pada era revolusi industri 4.0," tutur dia, Selasa malam 1 Oktober 2019.

Nurhasan berharap, KRTI dapat menjadi kegiatan mahasiswa untuk mengeksplorasi kemampuannya dalam mengembangkan ide, merancang, serta mengimplementasikan teknologi dalam berbentuk robot. Ia juga berharap dalam event ini mampu terbangun suasana kompetisi yang kondusif di antara para peserta.   

"Selamat bertanding untuk seluruh peserta, semoga kompetisi berlangsung dengan lancar dan sukses. Semua peserta menikmati sehingga dapat meraih hasil maksimal,” ujar dia.

Harapan tinggi juga disampaikan oleh Menristekdikti M. Nasir. Ia optimistis, Indonesia akan menjadi pintu gerbang kemajuan teknologi di Asia Tenggara. Berdasarkan jumlah riset dan paten yang dihasilkan, Indonesia sudah menjadi nomor satu di Asia Tenggara.

"Dari 20 tahun lalu kita selalu nomor empat di Asia Tenggara soal paten, sekarang sudah jadi nomor satu dalam jumlah paten yang dihasilkan," ujar dia.

Lebih lanjut, dari kegiatan ini, Nasir berharap lahir para penemu baru robot terbang yang temuannya dapat mampu dimanfaatkan oleh semua bidang, seperti pertahanan, pertanian, dan mitigasi bencana.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kompetisi Berlangsung 3 Hari

Sementara itu, Ketua Panitia Dr. Maspiyah menuturkan secara teknis kompetisi berlangsung selama tiga hari pada 2-4 Oktober 2019 di Lapterbal Grati Pasuruan. 95 tim itu akan berkompetisi dalam empat divisi (cabang).

"24 tim akan mengikuti Divisi Racing Plane (RP), 25 tim di Divisi Fixed-Wing (FW), 24 tim di Divisi Vertical Take-off and Landing (VTOL), serta 22 tim di Divisi Technology Development (TD)," ujar dia.

Acara tersebut turut dihadiri pula Laksamana Pertama Edwin, SH., M.Han, Komandan Puspenerbal Juanda, Kusnadi Ketua DPRD Jatim, Wahid Wahyudi. Asisten 2 Pemprov Jatim, serta jajaran Dirjen Belmawa dan Unesa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya