Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan DPRD Kota Surabaya mengharapkan nilai APBD tahun 2020 yang ditargetkan mencapai Rp 10 triliun tidak hanya menjadi angka cantik dalam capaian kuantitatif pada peringatan 10 November 2019, tetapi juga secara kualitatif makin mampu menjawab pekerjaan rumah pemerintah kota setempat.
"Ini agar APBD Surabaya Rp10 triliun benar-benar makin bisa dirasakan oleh warga Surabaya," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti, di Surabaya, Rabu 16 Oktober 2019.
Menurut dia, jika APBD Surabaya 2020 bisa melampaui Rp 10 triliun, berarti besarannya dua kali lipat dari nilai APBD ketika awal Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjabat pada 2011, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
APBD Surabaya 2011 saat itu sebesar Rp 5.195.102.211.727 atau Rp 5,19 triliun dengan besaran pendapatan asli daerah Rp 3.971.688.604.325 atau Rp 3,97 triliun dan defisit anggaran yang ditutup dengan Silpa tahun sebelumnya sebagai penerimaan pembiayaan sebesar Rp1.223.413.607.402
Sementara di Rancangan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) Surabaya 2020 dengan APBD sebesar Rp 9.762.087.691.695 atau sekitar Rp 9,76 triliun, dengan besaran pendapatan daerah Rp 8.913.346.847.640 atau sekitar Rp 8,91 triliun dan defisit anggaran yang ditutup dengan silpa tahun sebelumnya sebagai penerimaan pembiayaan diprediksi sebesar Rp 848.740.844.055.
"Besaran anggaran dalam Rancangan KUA-PPAS 2020 ini sangat mungkin bisa berubah agar kekuatan APBD Surabaya bisa melampaui Rp10 triliun," ujar dia.
Â
Â
*** Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Kinerja Pemkot Surabaya Membaik
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai secara umum kinerja Pemkot Surabaya membaik dari tahun ke tahun, tetapi masih ada beberapa pekerjaan rumah pada 2020 harus dituntaskan.
Pekerjaan rumah tersebut di antaranya belum optimalnya kesempatan kerja, belum optimalnya konektivitas angkutan perkotaan, permasalahan anak dan perempuan, masih adanya kawasan pemukiman kumuh, pelayanan kesehatan bagi warga tidak mampu, belum meratanya kualitas pendidikan formal dan nonformal dan masih minim tingkat pemahaman budaya lokal dan minat baca.
Selain melalui kekuatan APBD, lanjut dia, upaya melibatkan semua potensi kota di antaranya dari ormas, perguruan tinggi baik PTN maupun PTS serta lembaga swasta serta kelompok masyarakat, juga perlu dilakukan.
Reni menuturkan, jika dilihat dari tema pembangunan Surabaya 2020 berupa peningkatan daya saing SDM dan pembangunan infrastruktur yang ekologis dan berkelanjutan pada program-program pendidikan, kesehatan, dan sosial, maka program yang perlu ditingkatkan dan dilanjutkan.
"Salah satunya melakukan pemutakhiran data masyarakat berpenghasilan rendah di Surabaya. Ini agar semua program bisa mengintervensi warga Surabaya secara tepat sasaran," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, pada bab kesempatan kerja diketahui tingkat pengangguran di Surabaya masih tinggi sehingga membutuhkan perhatian besar dari Pemkot Surabaya.
Advertisement