Menilik Sejarah Gereja Tertua di Surabaya

Gereja Katolik Kepanjen adalah gereja tertua yang ada di Surabaya. Meskipun menjadi gereja tertua, tetapi bangunannya masih berdiri kokoh dengan gaya gotik yang kental. Seperti apa sejarahnya?

oleh Liputan Enam diperbarui 25 Des 2020, 06:12 WIB
Diterbitkan 25 Des 2019, 04:00 WIB
Peringati Setahun Tragedi Bom Surabaya
Seorang wanita berdoa untuk mengenang setahun tragedi bom gereja Surabaya di Gereja Katolik Santa Maria, Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/5/2019). Pada peringatan tersebut digelar juga doa lintas agama yang dihadiri sejumlah pemuka agama. (Juni Kriswanto/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Beragamnya umat beragama yang tinggal di Surabaya menjadikan masyarakatnya hidup berdampingan di tengah perbedaan.

Jika di setiap sudut kota Surabaya terdapat masjid, maka di setiap celahnya terdapat tempat ibadah bagi pemeluk agama lain seperti umat Kristiani, Hindu, Buddha, dan lainnya. Salah satu tempat ibadah umat Kristiani yang ada di Surabaya adalah Gereja Katolik Kepanjen.

Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria atau yang lebih dikenal dengan Gereja Kepanjen ini berlokasi di Jalan Kepanjen No.4-6, Kebonrojo, Surabaya.

Melansir dari buku Jalan-jalan Surabaya Enaknya ke Mana? karya Yusak Anshori dan Adi Kusrianto Gereja ini dibangun pada 1899 dan menjadi gereja tertua yang ada di Surabaya, tetapi Gereja Katolik Kepanjen ini baru digunakan setelah setahun pascapembangunannya. Hal ini karena gereja sempat dialihfungsikan menjadi rumah sakit untuk menanggulangi wabah kolera.

Awalnya, dua orang pastor dari Belanda datang ke Surabaya, yaitu Hendricus Waander dan Phillipus Wedding pada 12 Juli 1810. Kemudian, Pastor Wedding bertugas ke Batavia, sedangkan Pastor Waanders menetap di Surabaya.

Ketika Pastor Waanders menetap di Surabaya, ia sering mengadakan misa untuk umat Katolik. Karenanya, dari hari ke hari, jumlah umat Katolik makin bertambah. Kemudian mereka berencana untuk membangun rumah ibadah berupa gereja dan terealisasi pada 1822.

Pertamanya, gereja pertama terdapat di pojok Roomsche Kerkstraat/Komedie weg (Kepanjen/Kebonrojo). Lalu, gereja Katolik pertama ini dipindah ke gedung baru di sebelah utara bangunan lama, yaitu di Jalan Kepanjen No.4 – 6 (lokasi sekarang) karena gereja yang lama sudah rusak.

Gereja ini dibuat oleh Westmaes, seseorang yang berkewarganegaraan Belanda. Selain itu, gereja ini juga mempunyai kemiripan dengan gereja Jean Baptiste Antoine, Lassus, St. Jean Baptiste de Belleville Paris.

Gereja Katolik Kepanjen di Surabaya ini mempunyai gaya arsitektur bercorak gotik yang tertuang pada bentuk jendela, pintu, dan langit-langit yang melengkung ke atas dan membetuk sudut, dan atap runcing yang berfungsi untuk mempercepat jatuhnya air hujan.

Warna merah dari Gereja Katolik Kepanjen ini juga menarik perhatian setiap mata yang memandangnya. Tak jarang juga gereja ini menjadikan Surabaya mempunyai "rasa" Eropa

Gereja Katolik Kepanjen di Surabaya ini juga menjadi salah satu spot foto yang instagramable karena bentuk bangunannya yang unik dan mengandung unsur estetika. Banyak warga yang berkunjung ke sini hanya untuk sekadar berfoto.

 

 

(Shafa Tasha Fadhila - Mahasiswa PNJ)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya