Surabaya Dapat Ratusan Bibit Bambu dari Bali, Apa Manfaatnya?

Surabaya baru-baru ini mendapatkan bambu dari DPRD Bali. Berikut adalah manfaat dari tanaman bambu.

oleh Liputan Enam diperbarui 01 Mar 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2020, 08:00 WIB
Spa Bambu untuk Perawatan Tubuh
Bambu yang digunakan bervariasi ukurannya (Ilustrasi: Terapixie)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 400 bambu Bali diberikan oleh Ketua DPRD Provinsi Bali, I Nyoman Adi Wiryatama kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) di rumah dinas, Jalan Sedap Malam, Kamis, 27 Februari 2020.

Bibit tanaman bambu itu langsung dibawa ke Taman PUPR di Jalan Keputih, Sukililo, Surabaya untuk ditanam langsung.

Risma mengatakan, tanaman bambu tersebut mempunyai beragam manfaat, salah satunya adalah dapat menambah sumber mata air baru. Biasanya mata air akan muncul di sekitar tanaman bambu, hal ini menjadi salah satu penyebab Surabaya mulai ditumbuhi beragam jenis bambu.

“Jadi karena itu kemudian bambu yang kita tanam itu bisa bermacam-macam jenis. Kelak akan jadi mata air di Surabaya. Manfaat kedua, untuk oksigen bisa lebih bagus,” kata Wali Kota Risma di sela acara penanaman.

Selain itu, tanaman bambu mempunyai beragam manfaat lain. Mengutip dari laman web medcofoundation.org, tanaman bambu sudah digunakan sejak zaman kerajaan Tarumanegara dan digunakan untuk membuat rakit. Kemudian kerajaan Kutai Kartanegara juga menggunakan bambu untuk membangun rumah di lautan sebagai bagian penangkap ikan.

Tanaman bambu juga tumbuh subur di Indonesia lantaran cocok dengan kondisi alam yang memiliki banyak gunung api. Selain itu, penggunaan bambu juga punya ciri berbeda di Indonesia seiring penyebaran suku yang berbeda-beda dari Sumatera hingga Papua. Penggunaan bambu pun sudah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

 

Namun, pemanfaatan bambu di Indonesia menghadapi beberapa tantangan. Bahkan, tanaman ini sering dikategorikan sebagai bahan baku berkualitas rendah. Masyarakat lebih memilih penggunaan plastik dan logam untuk berbagai peralatan mainan. Akibatnya, benda berbahan dasar bambu banyak dilupakan.

 

 

(Shafa Tasha Fadhila - Mahasiswa PNJ)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya