Update Wabah Corona Covid-19 di Jawa Timur

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan perkembangan kasus virus corona baru atau COVID-19 di Jawa Timur

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Mar 2020, 00:00 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2020, 00:00 WIB
Gubernur Khofifah Minta Program Pengentasan Kemiskinan Lebih Inovatif
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat rapat koordinasi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kota Batu (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Jakarta - Wabah virus corona COVID-19 melanda dunia. Sekarang sudah masuk Indonesia, termasuk Jawa Timur. Per Rabu 18 Maret 2020, jumlah penderita di Indonesia sebanyak 227 orang, 11 sudah sembuh, dan 19 meninggal dunia.

Pada Rabu, 18 Maret 2020, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun menyampaikan perkembangan kasus virus corona baru atau COVID-19. Ia menuturkan, kasus corona ini begitu dinamis.

Berikut ini update perkembangan virus corona COVID-19 di Jawa Timur:

Jumlah orang dalam pemantauan (ODP): 29

Pasien dalam pengawasan (PDP): 11

Terkonfirmasi: 8

Dari delapan itu, enam specimen berdasarkan ITD Universitas Airlangga (Unair) dan dua dari Balitbangkes Kemenkes

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Langkah Pemprov Jatim

Lewat Transportasi Umum, Khofifah Ingin Jawa Timur Mirip DKI Jakarta
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan keterangan kepada awak media usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/6/2019). Khofifah mengaku membahas sejumlah proyek infrastruktur dan transportasi di Jawa Timur. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona baru COVID-19 ini,  Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pun meminta pemerintah kabupaten dan kota di Jawa Timur membatasi sampai menutup operasional usaha hiburan malam untuk sementara.

Tempat hiburan malam, seperti kelab malam, diskotek, dan karaoke merupakan titik kerumunan orang.

“Ini langkah antisipatif dan kami juga sudah mengadakan pertemuan dengan dengan pengusaha pariwisata, yakni GIPI, ASITA, HPI, PHRI, HIPERHU, PUTRI, BPPD dan KADIN,” ujar Khofifah, seperti yang dikutip dari Antara, Rabu, 18 Maret 2020.

Meskipun demikian, Gubernur Khofifah tidak bisa memaksa sebab keputusan diserahkan kepada masing-masing daerah. juga meminta masyarakat tidak panik, namun tetap waspada terhadap penyebaran Corona COVID-19.

Langkah antisipatif itu ternyata sudah dilakukan oleh sejumlah daerah di Jatim, Salah satunya, Pemkot Malang yang menutup tempat hiburan malam selama 14 hari.

Selain itu, kota itu juga telah melakukan penundaan atau penghentian kegiatan yang memicu kerumunan massa. Tujuannya, mencegah penyebaran Corona COVID-19.

Pemprov Jatim Berlakukan Setengah Hari Kerja bagi Pegawainya

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kunjungan kerja ke Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Rabu (11/3/2020). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) memberlakukan kerja setengah hari bagi pegawai di lingkungan setempat mulai Kamis, 19 Maret 2020. Hal ini sebagai upaya untuk menanggulangi penyebaran virus corona baru atau COVID-19.

“Mulai besok, Kamis 19 Maret 2020, kami melakukan regulasi ada pembagian jam kerja untuk pegawai,” ujar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Rabu, 18 Maret 2020 seperti dikutip dari Antara.

Teknisnya, pegawai eselon IV dan staf bekerja selama 3,5 jam setiap hari hingga batas waktu yang belum ditentukan.

“Shift pertama masuk pukul 08.00 WIB dan pulang 11.30 WIB, kemudian shift kedua masuk 12.00 WIB hingga 15.30 WIB,” tutur dia.

Sedangkan, bagi eselon II dan III tetap diberlakukan seperti biasa atau tidak ada perubahan jam bekerja.

"Eselon II dan III memang kami harapkan tetap masuk karena mereka akan menjadi bagian dari motor berbagai upaya percepatan penanganan COVID-19,” tutur dia

Khusus organisasi perangkat daerah (OPD) Jatim yang menangani pelayanan, ia menuturkan, diatur menyesuaikan beban kerja dari pekerjaan masing-masing.

Khofifah juga mengimbau kepada pegawainya untuk tetap menjalankan prosedur standar operasional yang diberlakukan sejak Senin, 16 Maret 2020.

"Di lingkungan kantor harus tetap menyiapkan tempat cuci tangan dalam posisi air mengalir, menyiapkan sabun hingga cairan pembersih tangan,” tutur dia.

Bagi pegawai yang sudah ada indikasi seperti batuk dan flu, ia menuturkan, diharapkan langsung melakukan pelayanan di fasilitas kesehatan terdekat.

Khofifah juga selalu mengimbau warga untuk menjalankan pola hidup bersih, rutin mencuci tangan dan menjaga kebersihan.

Dirikan Posko Layanan 24 Jam

Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendirikan posko layanan informasi tentang virus corona jenis baru atau COVID-19 yang buka 24 jam di Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.

"Namanya Posko Penanganan dan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Jawa Timur. Kami buka untuk membantu masyarakat yang ingin tahu seputar virus itu," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur Heru Tjahjono di Surabaya, Rabu, 18 Maret 2020.

Posko itu terletak di salah satu ruangan di sisi timur dekat pintu gerbang masuk Grahadi, disertai tenda dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBP) Jatim, dilansir dari Antara.

Pihaknya juga menempatkan petugas di posko untuk membantu masyarakat yang ingin mendapat informasi seputar COVID-19 maupun upaya pencegahannya.

Selain bisa datang langsung ke posko, masyarakat juga disediakan layanan call center nomor 1500117, 081334367800 dan 08124922279.

"Kami menerima melalui telepon maupun layanan aplikasi WhatsApp," kata Heru, yang juga Sekdaprov Jatim tersebut di Surabaya. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya