Liputan6.com, Jakarta Surabaya punya aneka ragam kuliner kaya cita rasa. Mulai dari tradisional hingga kekinian, makanan berat sampai makanan ringan, kuliner-kuliner ini siap memanjakan lidah. Salah satu jenis makanan yang harus Anda coba adalah jajanan pasar.
Baca Juga
Advertisement
Jajanan pasar merupakan makanan tradisional yang biasanya ditemukan di pasar. Jajanan ini biasanya berupa kue, makanan manis, atau gorengan. Jajanan pasar khas Surabaya bisa dengan mudah ditemukan di berbagai pasar tradisional seperti pasar Atom atau Pasar Turi.
Jajanan pasar khas Surabaya ini bahkan sudah melegenda di mata masyarakat. Berikut 8 jajanan pasar khas Surabaya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (12/4/2020).
Kue Bikang
Kue Bikang atau carabikang merupakan kue tradisional yang terbuat dari tepung beras dengan bentuk bunga yang merekah beraneka warna. Kue Bikang menjadi jajanan pasar khas Surabaya yang biasa disantap di pagi atau sore hari.
Salah satu penjual kue bikang yang terkenal adalah Kue Bikang Peneleh yang berada di Jl Peneleh No.32-34, Peneleh, Kec. Genteng, Surabaya. Kue Bikang juga banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional di Surabaya.
Advertisement
Kue Tok
Kue Tok atau Kue Ku merupakan kue tradisional yang dipengaruhi oleh kuliner Tionghoa. Kue ini biasanya berwarna merah dengan bentuk oval menyerupai cangkang kura-kura. Kini banyak Kue Tok dengan berbagai bentuk seperti bentuk buah.
Kulit Kue Tok terbuat dari tepung ketan sedangkan isinya biasnaya berupa kacang hijau atau ubu yang dicampur dengan gula. Kue Tok memiliki tekstur yang kenyal dan manis.
Kompyang
Kompia atau kompyang berbentuk bulat seperti roti penutup pada burger dan ditaburi biji wijen di atasnya. Kompyang terbuat dari bahan-bahan yang sederhana yaitu tepung terigu, gula, garam, dan air.
Tekstur dari kompyang sendiri keras, bahkan disebut-sebut lebih keras dari roti gambang. Karena teksturnya yang keras, maka kompyang ini cocok dimakan dengan teh hangat, susu, atau kopi.
Advertisement
Getas
Getas ketan merupakan cemilan khas daerah Surabaya, Jawa Timur dan biasanya mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional. Getas biasanya berbentuk lonjong dengan rasa gurih dan manis.
Teksturnya hampir mirip dengan gemblong. Bedanya, getas ketan terbuat dari ketan hitam, sedangkan gemblong dari ketan putih. Keduanya sama-sama diselimuti oleh gula.
Lentho
Lentho terbuat dari kacang tolo atau kacang hijau. Di Surabaya, Lentho berukuran kecil sendiri selalu dijadikan sebagai salah satu racikan dari lontong balap. Bentuk lentho bulat memanjang menyerupai bentuk perkedel.
Namun, ada pula lentho yang berukuran besar. Lentho besar ini biasanya dijual di warung-warung dilengkapi dengan sambal petis atau dengan cabai. Bahkan, Lentho bisa digunakan sebagai lauk seperti halnya tempe.
Advertisement
Bubur Madura
Bubur Madura terdiri dari bubur sum-sum, mutiara, cenil, dan ketan hitam. Biasanya disajikan di atas daun pisang. Meskipun bernamakan Bubur Madura, tetapi bubur ini banyak dijumpai di Surabaya.
Semua bahan yang dicampur ini disiram dengan santan dan gula merah cair. Bubur ini memiliki cita rasa manis, gurih, dan kenyal.
Cakue Peneleh
Cakue merupakan salah satu jajanan yang banyak ditemui di Indonesia. Di Surabaya, ada salah satu cakue legendaris bernama cakue Peneleh. Yang membedakan Cakue Peneleh dengan cakue lain adalah adanya isiannya pada cakue ini.
Cakue Peneleh bisa berisi cacahan ayam, daging, hingga udang. Cacahan daging ayam ataupun udang dimasukkan ke dalam belahan cakue kemudian digoreng sampai kering dan renyah.
Cakue Peneleh bisa ditemukan di Pasar Atom Lama Jl. Bunguran No. 45, Bongkaran, Surabaya. Di sini juga tersedia roti goreng, kompyang, bikang dan banyak jajanan pasar lainnya.
Advertisement