Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 130 Kepala Keluarga (KK) warga Desa Ploso Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mendapat bantuan sembako gratis yang berasal dari uluran tangan dana pribadi para tetangganya. Selain dari patungan warga, dana tersebut juga berasal dari Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Ploso.
Plt Bupati Sidoarjo sekaligus Ketua Gugus Tugas Covid-19 Nur Ahmad Syaifuddin mengapresiasi langkah warga Desa Ploso yang sudah peduli kepada sesama warga kurang mampu.
"Kami merasa bangga, merasa senang karena ada pembagian bantuan yang diambilkan dari donatur urunan dari warga desa sendiri, serta hasil dari usaha di Bumdes yang ada di desa Ploso. Ini bagus sekali karena di tingkat Desa sendiri sudah sampai berupaya untuk berpikir secara keras mencari bantuan untuk membantu kepada sesamanya yang ada di warga desa ini," ujar pria yang karib disapa Cak Nur ini, Jumat (15/5/2020).
Advertisement
Baca Juga
Cak Nur juga mengapresiasi kepada Bumdes Desa Ploso yang sudah peduli dan memberikan manfaat kepada keluarga kurang mampu. Kedatangan Cak Nur sekaligus memberikan bantuan 50 paket sembako yang diserahkan kepada Kepala Desa Ploso Sidoarjo untuk dibagikan kepada warganya.
"Kita juga bisa melihat bahwasanya bumdes ini memberikan manfaat yang luar biasa salah satunya adalah memberikan sembako, juga oleh karena itu saya datang di sini, saya merasa bangga," ucapnya.
"Saya memberikan apresiasi positif bukan karena jumlahnya tetapi niat baik dan usaha yang mulia ini diberikan balasan yang baik, mudahan ini nanti bisa menjadi motivasi yang baik dan menjadi contoh untuk daerah-daerah lain untuk membantu," ia menambahkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pemkab Sidoarjo Salurkan BLT Dana Desa
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, menyalurkan bantuan langsung tunai dana desa kepada masyarakat di kabupaten setempat sebagai upaya mengatasi dampak pandemi virus corona penyebab COVID-19.
Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin menuturkan, bantuan itu disalurkan secara simbolis kepada 80 orang warga di Desa Janti, Kecamatan Waru, Sidoarjo. "Mereka menerima uang tunai sebesar Rp600 ribu selama tiga bulan," ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 15 Mei 2020.
Ia mengemukakan, pada penyaluran dana bantuan ini pihaknya ingin memastikan penyaluran berjalan dengan lancar dan sesuai dengan peruntukannya. "BLT dana desa kali ini adalah tahap pertama," ujar dia.
Ia mengatakan, hal sama juga dilakukan oleh desa-desa di Kabupaten Sidoarjo yang mulai hari ini menyalurkan BLT dana desa kepada masyarakat kurang mampu.
Ia berharap bantuan yang diterima sesuai dengan harapan. "Mudah-mudahan ini bisa mengurangi beban masyarakat karena dampak COVID-19 ini," ucapnya.
Ia menuturkan, di Sidoarjo akan ada sekitar 48.000 penerima BLT dana desa. Dia menuturkan,, masyarakat tidak mampu diharapkan tidak panik bila belum mendapatkannya karena sumber bantuan tidak hanya BLT dana desa.
Banyak bantuan yang mengalir saat pandemi COVID-19, sehingga Wabup Nur meminta semua pihak memberikan ruang kepada pemerintah desa untuk mengelola data penerima agar tepat sasaran.
"Jangan khawatir kepada masyarakat, jangan-jangan tidak diberi hari ini ramai, jangan, karena kami memberikan kesempatan kepada desa untuk mendata. Jadi, semuanya nanti Insya-Allah 60 persen dari jumlah KK akan mendapatkan bantuan," kata dia.
Advertisement
Belum Dapat Bantuan Segera Lapor ke RT
Ia juga mengimbau kepada masyarakat tidak mampu yang belum mendapatkan bantuan untuk segera melapor ke RT. Cak Nur menyebutkan 60 persen dari jumlah KK yang ada di Kabupaten Sidoarjo akan mendapatkan bantuan dari berbagai sumber, mulai bantuan dari pemerintah pusat, provinsi maupun daerah sendiri.
Cak Nur juga akan mengakomodasi masyarakat luar Sidoarjo, namun masih tinggal di Sidoarjo untuk mendapatkan bantuan. Untuk itu, masyarakat yang terdampak COVID-19 dapat melaporkan keadaannya ke RT.
"Kami meminta pihak desa dapat menindaklanjuti laporan dari masyarakat terdampak COVID-19. Dengan begitu dirinya berharap dampak sosial COVID-19 di Kabupaten Sidoarjo dapat diatasi bersama," ujar dia.