Cara Cegah Potensi Penularan COVID-19 Melalui Makanan dari Ahli Gizi UNAIR

Ahli gizi dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya Dominikus Raditya menuturkan, tidak dapat tumbuh di makanan.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jul 2020, 22:15 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2020, 20:00 WIB
Ilustrasi Makan
Ilustrasi makan (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Ahli gizi dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya Dominikus Raditya membagikan tips untuk mencegah kemungkinan penularan COVID-19 melalui makanan. Selain itu, Domikus menuturkan, virus corona baru (Sars-CoV-2) yang menyebabkan COVID-19 tidak dapat tumbuh di makanan.

Ia mengungkap hal itu seiring dengan ada temuan virus tersebut pada kemasan udang beku di China-baru ini. Dominikus menuturkan, meski tidak dapat tumbuh di makanan, virus Sars-CoV-2 dapat menempel pada makanan dan kemasan makanan seperti halnya benda lainnya.

"COVID-19 bisa menempel di makanan, kemasan makanan, atau alat makan jika terpapar dengan cairan dari orang yang terinfeksi. Jadi, tetap bisa menjadi media transfer virus walaupun virus tidak bisa tumbuh di makanan," ujar dia.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR itu menuturkan, COVID-19 akan mudah masuk ke tubuh jika seseorang memegang benda yang terkontaminasi, lalu menyentuh area mulut, hidung dan mata.

"Sehingga, jika makanan terpapar cairan dari seseorang yang terinfeksi virus, maka dapat terjadi penularan," kata dia.

Dominikus mengatakan, hal itu juga berlaku terhadap penggunaan alat masak dan alat makan bersamaan dengan orang yang terinfeksi COVID-19.  "Jika begini, maka besar kemungkinan akan dapat menular ke orang lain," ujar dia. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Tips

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Untuk mencegah kemungkinan penularan COVID-19 melalui makanan, Dominikus memaparkan setidaknya ada beberapa hal yang dapat dilakukan. 

Pertama, pastikan kebersihan diri saat mempersiapkan atau mengolah makanan. Apabila memiliki gejala COVID-19, maka sebaiknya tidak mengolah makanan untuk orang lain. 

Kedua, lanjut dia, selalu cuci tangan berkala sebelum, selama, dan sesudah memegang bahan makanan. Selain itu agar tidak terlalu sering mengonsumsi sayur mentah atau daging setengah matang. 

"Untuk menghindari COVID-19 bertahan hidup di makanan, maka kita harus memastikan makanan matang sempurna," tutur Dominikus.

Ketiga, kata dia, sebaiknya menutupi mulut dan hidung selama memasak serta tidak bersin atau batuk di dekat makanan. Sebab, COVID-19 dapat melayang di udara dan menempel pada makanan.

Selanjutnya wajib mencuci bersih semua alat makan sebelum menyentuh makanan. Selain itu, Dominikus mengatakan, sebaiknya membawa dan menggunakan alat makan pribadi ketika makan.

"Karena kita tidak tahu apakah orang lain menggunakan alat yang sama sebelumnya," ujar dia. 

Terakhir, dia mengingatkan untuk memastikan makanan matang, bersih, dan bergizi apabila membeli makanan dari luar. Lalu, sebisa mungkin, hindari kontak dengan pengantar makanan. 

"Jika memungkinkan, makanan dapat dipanaskan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi untuk memastikan bakteri dan virus mati," tutur dia.

Dominikus berpesan agar tidak memegang bahan makanan atau memasak makanan untuk orang lain jika memiliki gejala COVID-19 guna menghindari kemungkinan penularan COVID-19 ke orang lain.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya