Unair Segera Evaluasi Hasil Uji Klinis Obat Penawar COVID-19

Universitas Airlangga (Unair) akan evaluasi hasil uji klinis obat penawar COVID-19 dalam seminggu hingga dua minggu ke depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jul 2020, 22:00 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2020, 22:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Rektor Universitas Airlangga Prof Nasih. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Universitas Airlangga (Unair) akan segera evaluasi terhadap hasil uji klinis lima kombinasi obat penawar COVID-19 yang ditemukan peneliti Unair.

Rektor Universitas Airlangga Surabaya Prof Mohammad Nasih menuturkan, obat penawar COVID-19 sedang diuji di sejumlah rumah sakit di Lamongan, Kediri, RS Unair, dan RSPAD.

"Saat ini sedang diuji di sejumlah rumah sakit di Lamongan, Kediri dan RS Unair (RSUA) serta RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto) Jakarta. Hasil uji klinisnya akan kami evaluasi dalam seminggu hingga dua minggu ke depan," tutur  Prof Nasih di Surabaya, Selasa (14/7/2020), seperti dikutip dari Antara.

Uji klinis lima kombinasi obat penawar COVID-19 ini, kata Prof Nasih, membutuhkan waktu yang panjang. Namun, dengan situasi pandemi, diharapkan jika obat sudah tebukti dari sejumlah pengujian, bisa segera diadaptasikan secara massal.  

Tak hanya obat penawar COVID-19, Unair juga menyiapkan uji klinis vaksin untuk COVID-19. "Tim peneliti Unair juga mengembangkan vaksin pendekatan oral atau tetes. Saat ini vaksin COVID-19 ini masih dalam tahap klinik ethical clearens atau menunggu proses uji klinik," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Unair Temukan Lima Kombinasi Obat Penawar COVID-19

(Foto:Dok Unair)
Tim Unair temukan obat COVID-19 (Foto: Dok Unair Surabaya)

Sebelumnya, pada Juni 2020 tim peneliti Universitas Airlangga Surabaya menemukan lima kombinasi obat penawar COVID-19 yang bisa langsung digunakan karena telah ada di pasaran. Kelima kombinasi obat tersebut adalah loprinavir-ritonavir-azitromisin, loprinavir-ritonavir-doxixiclin, loprinavir-ritonavir-klaritomisin, hidroksiklorokuin-azitromisin dan hidroksiklorokuin-doksisiklin.

"Kombinasi obat ini telah dinyatakan memiliki efektifitas untuk mencegah masuknya virus, menghambat replikasi, dan mencegah perkembangbiakan virus," ujar Prof Nasih.

Nasih mengatakan, pihaknya telah melakukan proses uji toksisitas dan pengujian kombinasi efektivitas pada kelima regimen kombinasi obat, yakni dengan menumbuhkan berbagai jenis sel yang menjadi sel target jenis virus seperti sel paru, sel ginjal, sel trakea, sel liver sebagai tempat untuk menumbuhkan sel virus SARS-CoV-2 yang merupakan sel COVID-19 asli Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya