Liputan6.com, Jakarta - Salah satu siswi SMA Negeri 1 Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur, Dhea Lukita Andriana (18) kembali terpilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2020 yang bertugas sebagai pengibar bendera pusaka di Istana Negara pada 17 Agustus mendatang.
Dhea terlihat berkunjung ke kantor Bupati Tulungagung Maryoto Birowo pada Senin, 3 Agustus 2020, merupakan anggota Paskibraka nasional 2019.
Dia kembali terpilih setelah pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga memutuskan tahun ini, pemilihan anggota paskibraka ditiadakan dan hanya menugaskan delapan anggota Paskibraka 2019 sebagai pengibar dan penurun bendera pusaka di Istana Negara pada perayaaan Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2020, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
"Ya, tahun ini Istana hanya memilih delapan anggota paskibraka untuk bertugas menjadi pengibar bendera. Dan Dhea Lukita Andriana menjadi satu di antara delapan anggota Paskibraka 2019 yang dipilih (kembali, red.)," kata Ketua Purna-Paskibraka Indonesia (PPI) Jawa Timur Sarjono.
Di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Dhea Lukita bertemu Bupati Maryoto Birowo dengan diantar Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Solikin, kepala sekolah, guru, serta sejumlah alumnus anggota Paskibraka Jawa Timur.
Di hadapan Bupati Maryoto Birowo, Dhea berpamitan dan memohon restu, karena pada hari itu dia harus berangkat ke Bumi Perkemahan Cibubur, Jawa Barat guna menjalani pendidikan dan pelatihan selama 7-10 hari, sebelum puncak acara perayaaan HUT Ke-75 RI di Istana Negara.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Satu-Satunya dari Jatim
Dhea merupakan satu-satunya perwakilan siswa dari Jawa yang terpilih menjadi anggota Paskibraka 2020.
"Masyarakat Tulungagung dan Jatim bangga. Tentunya capaian adik Dhea ini diharapkan bisa contoh dan panutan bagi siswa-siswa yang lain untuk lebih berprestasi lagi," kata Bupati Maryoto Birowo usai menerima kunjungan Dhea dan rombongan di ruang kerjanya.
Dhea Lukita Andriana siswi kelas XII SMAN 1 Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur. Dia anak dari pasangan Salim Rajun dan Nursiah. Kedua orangtuanya bekerja sebagai TKI di Taiwan dan Malaysia. Kesehariannya, Dhea tinggal bersama sang kakek.
Menjadi anggota paskibraka menjadi cita-cita Dhea sejak kecil, hingga kesempatan itu datang pada 2019, di mana ia mengikuti serangkaian seleksi dari tingkat kabupaten hingga pusat. Seleksi berhasil dia jalani dengan optimal dan terpilih ke tingkat nasional bersama siswa asal Batu, Malang.
Dhea mengaku tak pernah membayangkan bakal kembali diberi kepercayaan untuk menjadi petugas Paskibraka 2020, dampak pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah melakukan pembatasan aktivitas formal yang berpotensi melibatkan banyak orang, termasuk dalam hal perayaan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI.
Advertisement