Alasan Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Jatim Menurun

Jumlah kasus kecelakaan lalu lintas di Jatim selama pelaksanaan Operasi Patuh Semeru yang berlangsung 23 Juli sampai 5 Agustus 2020 menurun

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Agu 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2020, 18:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Polisi paparkan Operasi Patuh Semeru 2019 (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya- Jumlah kasus kecelakaan lalu lintas di Jatim selama pelaksanaan Operasi Patuh Semeru yang berlangsung 23 Juli sampai 5 Agustus 2020 menurun. Ditlantas Polda Jatim mencatat terdapat 774 kecelakaan lalu lintas selama 14 hari sebelum operasi.

“Sedangkan pada saat operasi turun menjadi 401 laka lantas. Artinya, ada penurunan kasus sebesar 48,19 persen," kata Kabag Bina Operasional Ditlantas Polda Jatim Kompol Gathot Bowo di Surabaya, seperti yang dikutip dari Antara, Jumat (7/8/2020).

Ia menilai, penurunan itu karena penindakan yang dilakukan polisi saat menjalankan operasi. Polda Jatim hanya menindak pelanggaran yang nyata dan berpotensi kecelakaan. Sementara dari 401 kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama Operasi Patuh Semeru 2020, tercatat sebanyak 46 orang meninggal dunia, 26 orang luka berat, 534 orang luka ringan, dan kerugian material mencapai Rp 505,2 juta.

Jumlah korban dari kecelakaan lalu lintas itu menurun ketimbang periode sebelumnya, kecuali jenis luka berat. Tecatat, luka berat pada 14 hari sebelum operasi itu ada 14 orang, selama operasi 26 orang.

“Jadi ada kenaikan 85,71 persen," ucap Gathot. Gathot juga menyampaikan penindakan terhadap pengendara membandel tahun ini berkurang 37,44 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tercatat ada 125.579 pengendara yang terjaring pada Operasi Patuh Semeru 2020,

"Konsep Operasi Patuh di Jatim adalah 20 persen penindakan dan 80 persen imbauan dan edukasi," tuturnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya