Liputan6.com, Jakarta - Lapas Kelas I Surabaya di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur berupaya mencegah penyebaran COVID-19 di lembaga pemasyarakatan (lapas).
Langkah dilakukan antara lain memisahkan warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang lanjut usia dan menambah tiga blok khusus kesehatan.
Selain itu, Lapas Kelas I Surabaya juga mencatat sekitar 40 orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid. "Langkah itu diambil untuk mencegah penyebaran corona," tutur Kepala Lapas Kelas I Surabaya Gun Gun Gunawan, seperti dikutip dari Antara, ditulis Sabtu (29/8/2020).
Advertisement
Baca Juga
Untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19, pihaknya juga menambah tiga blok khusus kesehatan, yang mampu menampung sekitar 130 orang napi.
"Ruangannya berada di tempat orientasi warga binaan pemasyarakatan. Hari ini ada tim tenaga medis dari Pemprov Jatim untuk melakukan pembahasan dan memantau kondisi Lapas Porong," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Petugas Wajib Pakai APD
Ia menuturkan, saat ini setiap petugas yang akan masuk ke dalam blok diwajibkan memakai alat pelindung diri guna mengantisipasi penyebaran COVID-19.
"Termasuk juga penghuni blok harus membiasakan hidup bersih serta berolahraga secara rutin setiap harinya," katanya.
Lapas Kelas I Surabaya di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur membutuhkan donasi vitamin dan suplemen kesehatan yang akan diberikan kepada warga binaan, menyusul adanya puluhan warga binaan yang terpapar COVID-19.
Saat ini terdapat 53 orang warga binaan Lapas Porong terkonfirmasi positif COVID-19 yang menjalani isolasi di dalam ruangan kesehatan lapas dan RSUD Sidoarjo.
"Warga binaan yang menjalani isolasi itu juga memerlukan multivitamin dan juga susu untuk menjaga kesehatan mereka. Sementara anggaran kami terbatas. Kami akan sangat berterima kasih kalau ada bantuan tersebut dan kami salurkan kepada WBP," ucapnya.
Advertisement
Dapat Bantuan Susu dan Multivitamin
Pihaknya mendapatkan bantuan susu dan multivitamin dari Kanwil Kemenkumham Jatim pada Jumat, 28 Agustus 2020.
"Salah satunya adalah 250 kaleng susu dan 1.000 tablet multivitamin dari Kanwil Kemenkumham Jatim. Pihak Pemprov Jatim tidak mau ketinggalan dengan memberikan ambulans untuk membantu proses rujukan karena selama ini hanya ada satu ambulans yang bersiaga," ujar dia.