73 Santri di Pesantren Banyuwangi Sembuh dari COVID-19

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono menuturkan, penanganan secara medis di pondok pesantren terus dilakukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Sep 2020, 10:41 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2020, 10:40 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mencatat 73 orang santri di salah satu pondok pesantren yang dinyatakan sembuh dari COVID-19. Total santri yang sudah sembuh mencapai 83 orang.

"Alhamdulillah, data dari Dinas Kesehatan yang kami terima santri yang dinyatakan sembuh terus bertambah dan kini mencapai 83 orang santri. Semua pihak terus berupaya agar dalam masa karantina ini kondisi santri terus membaik sehingga yang masa karantinanya telah selesai bisa segera dinyatakan sembuh," tutur Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, seperti dikutip dari Antara, ditulis Senin, (7/9/2020).

Ia menuturkan, pihaknya terus memantau pelaksanaan masa karantina para santri, terutama pada sisi penanganan sosial, seperti pelaksanaan dapur umum yang setiap harinya menyediakan 18.000 porsi makanan untuk santri selama masa karantina.

"Kemarin siang saya tinjau ke sana lagi, semua relatif lancar. Tidak ada keterlambatan, semua makanan terkirim dengan baik untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam, terima kasih untuk relawan, TNI/Polri dan seluruh pihak manapun yang bekerja keras untuk membantu penanganan COVID-19 di pondok pesantren," tutur Anas.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Memantau Pelaksanaan Karantina di Pesantren

Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono menuturkan, penanganan secara medis di pondok pesantren terus dilakukan.

Petugas medis siap di lokasi 24 jam untuk memantau pelaksanaan karantina maupun melakukan pemeriksaan kesehatan santri.

"Karantina terus berjalan, bahkan pemilahan santri juga telah dilakukan. Insya-Allah minggu depan santri-santri ini akan selesai menjalani masa karantina. Bagi yang tidak bergejala bisa segera dinyatakan sembuh," kata Rio, sapaan akrab dr Widji Lestariono.

Menurut Rio, pada Minggu, 6 September 2020 juga dilaporkan penambahan 11 kasus baru COVID-19 dan sembilan kasus di antaranya adalah hasil penelusuran kontak erat pasien positif sebelumnya.

"Sehingga jumlah kasus COVID-19 di Banyuwangi hingga hari ini tercatat 862 kasus, dengan rincian 182 pasien sembuh dan 18 orang meninggal dunia, serta masih dalam perawatan ada 662 orang," paparnya.

 

Potensi Klaster Perkantoran

Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

Ia kembali mengingatkan akan ada potensi klaster perkantoran untuk mencegah hadirnya klaster baru COVID-19 dengan protokol kesehatan perlu digalakkan, terutama di lingkungan kantor.

Rio menuturkan, langkah-langkah menerapkan protokol kesehatan di dalam ruangan kantor, di antaranya memperhatikan jumlah orang dengan menyesuaikan ukuran ruangan, menjaga sirkulasi ruangan, mematikan pendingin ruangan bila perlu, serta tidak berlama-lama berada di ruangan.

"Maka dari itu, disarankan sebaiknya kalau rapat atau berkantor tidak terlalu lama di dalam satu ruangan yang tertutup," ujar dia.

Ia juga meminta warga untuk terus disiplin pada protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

"Meningkatnya kasus-kasus baru dalam beberapa minggu terakhir di Banyuwangi ini harus menjadi perhatian banyak orang untuk terus patuh pada protokol kesehatan. Pakai masker jika berkomunikasi dengan orang meskipun teman satu kantor," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya