Sejumput Cerita Sejarah Peringatan Hari Guru Sedunia 5 Oktober

Hari Guru Sedunia, merupakan tujuan untuk memberikan dukungan dan meyakinkan keberlangsungan generasi di masa depan ada di tangan para guru.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Okt 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2020, 10:42 WIB
Ilustrasi guru mengajar
Sumber:pexels.com

Liputan6.com, Jakarta - Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Guru dengan tugasnya untuk mendidik murid-murid tanpa kenal lelah dalam memberikan bekal untuk para generasi penerus bangsa.

Tahukah Anda kalau setiap 5 Oktober juga diperingati sebagai Hari Guru Sedunia. Peringatan Hari Guru Sedunia sudah dilakukan sejak 1994.

Menurut United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Hari Guru Sedunia merepresentasikan bentuk kepedulian, pemahaman, dan apresiasi atas peran vital para guru dalam mentransferkan ilmu pengetahuannya kepada anak didiknya.

Hari Guru Sedunia bertujuan memberikan dukungan dan meyakinkan keberlangsungan generasi di masa depan ada di tangan para guru. Mengutip instagram @kemdikbud.ri, peringatan hari guru sedunia juga memperingati diadopsinya rekomendasi ILO/UNESCO pada 1966 mengenai status guru. Rekomendasi ini menetapkan hak dan tanggung jawab guru serta standar internasional untuk persiapan awal,dan pendidikan lanjutan, rekrutmen, pekerjaan dan kondisi belajar mengajar.

Pada 2020, Hari Guru Dunia memiliki tema Guru: Memimpin dalam krisis, meta kembali masa depan. Tema tersebut dipilih demi menyoroti dan mengapresiasi peran guru yang begitu krusial di dalam menjaga berlangsungnya kegiatan pembelajaran di masa pandemi COVID-19.

Di Indonesia, Hari Guru Nasional diperingati setiap 25 November yang bertepatan dengan lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia.

Pekerjaan guru untuk selalu menjadi teladan dan mendidik para muridnya tidaklah mudah. Bukan hanya menyalurkan ilmunya saja, tugas dari guru termasuk juga membagikan berbagai pengalamannya yang berharga, menanamkan nilai-nilai budaya, moral, dan agama serta berperan sebagai motivator bagi para muridnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Adaptasi Guru di Masa Pandemi

Ilustrasi – Guru dan siswa. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – Guru dan siswa. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Pekerjaan seorang guru tidak berhenti ketika bel pulang sekolah dibunyikan. Karena saat mereka pulang ke rumah banyak pekerjaan yang menanti mereka, mulai dari mempersiapkan materi pembelajaran keesokan harinya, menilai berlembar-lembar tugas dan ujian, dan bahkan harus melakukan evaluasi diri untuk memperbaiki sistem mengajarnya agar lebih efektif.

Selain itu, guru bukan hanya sebutan saat di sekolah bahkan di kehidupan bermasyarakat orang yang memiliki pekerjaan sebagai guru dipandang sebagai sosok teladan. 

Di masa pandemi ini, aktivitas belajar mengajar tatap muka di sekolah ditiadakan dan diganti dengan sistem daring. Tentunya, para guru dan siswa dituntut untuk dapat beradaptasi dengan sistem pembelajaran daring.

Tantangan dalam sistem sekolah daring bagi guru salah satunya adalah tentang pemberian materi pembelajaran yang efektif. Guru dituntut untuk menyiapkan dan menyajikan materi yang baik, tepat dan tidak membosankan,sehingga perlu Inovasi serta kreativitas guru dalam merencanakan dan melaksanakan sistem tersebut.

 

(Ihsan Risniawan- FIS UNY)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya