Kisah Pria yang Kehilangan Pekerjaan sebagai Guru Akibat Tato

Demi punya tato di sekujur tubuhnya, Helaine rela menghabiskan hampir 460 jam di bawah jarum.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2020, 06:02 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2020, 06:02 WIB
Guru
Sylvain Helaine harus kehilangan pekerjaan sebagai guru akibat tubuhnya yang penuh tato (Dok.Instagram/@( dok. Foto Instagram / @freakyhood/CFkaGzDAQeb/?igshid=8djgtjiy9kha / Vriskey Herdiyani )

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria asal Paris telah kehilangan pekerjaannya sebagai guru taman kanak-kanak, karena penampilannya yang penuh tato. Lelaki tersebut adalah Sylvain Helaine, berusia 35 tahun yang memiliki tato di seluruh bagian tubuh, serta tinta hitam penuh di matanya.

Ia memiliki tato sejak umur 27 tahun, saat mengajar sekolah swasta di London. Saat itu ia mengalami krisis eksistensial, sampai akhirnya, ia terinspirasi untuk menggambar seluruh tubuhnya dengan tinta.

Helaine menghabiskan hampir 460 jam di bawah jarum, demi penampilan unik. Namun, penampilan yang ia banggakan, justru membuatnya kehilangan kariernya sebagai guru.

Saat mengajar di Sekolah Dasar Docteur Morere di Palaiseau, pinggir kota Paris, Prancis, ia diberitahu oleh pejabat sekolah, bahwa ia tidak bisa lagi mengajar di sekolah tersebut. Alasannya, banyak orangtua yang mengeluh anak-anaknya takut dengan penampilan sang guru itu.

Tentu saja Helaine sangat kecewa saat mengetahui hal tersebut. Padahal, selama ini ia tidak pernah memiliki masalah mengajar, selama menjadi guru di Sekolah Dasar Docteur Morere.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Karier

Guru
Sylvain Helaine harus kehilangan pekerjaan sebagai guru akibat tubuhnya yang penuh tato (Dok.Instagram/@freakyhoody / https://www.instagram.com/p/CFkaGzDAQeb/?igshid=8djgtjiy9kha / Vriskey Herdiyani )

"Semua murid saya dan orangtua mereka selalu asyik dengan saya, karena pada dasarnya mereka mengenal saya," kata Helaine seperti dilansir dari laman People, 28 September 2020 

Beda hal dengan orangtua murid yang belum mengenalnya, mereka tentu langsung berasumsi buruk, ketika melihat penampilan Helaine. Meskipun telah mengalami kegagalan, ia tetap melanjutkan kariernya sebagai guru, mengajar anak-anak berusia enam tahun ke atas.

Helaine berharap bisa mengajar para murid untuk menumbuhkan sikap saling menghargai. "Mungkin ketika mereka dewasa, mereka akan menjadi kurang rasis dan kurang homofobik serta lebih berpikir terbuka," kata Helaine.

Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker
Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya